JK Rowling penulis novel Harry Potter yang terkenal itu, pernah mengatakan, mulailah menulis dari apa yang dirasakan, menulis yang diketahui.
Kompasianer Vivi Jeniffa menuliskan, jangan menulis tentang kopi jika kau tak menyukai nikmatnya cita rasa secangkir kopi. Jangan menulis tentang indahnya hujan jika kau tak pernah merasakan gembiranya berbasah-basahan di bawah rinai hujan.Â
Kira-kira demikian pendapat mereka. Menurut saya kedua pendapat penulis di atas ada benarnya. Bagaimana mungkin seseorang dapat menuliskan sesuatu yang tidak diketahuinya. Itu namanya membual saja. Bagaimana suatu tulisan akan enak dibaca jika si pembuat tulisan tak menulisnya dengan segenap perasaannya.Â
Bagaimana dia akan bercerita tentang sesuatu yang tidak disukainya. Sudah bisa dipastikan isinya adalah negatif sedari awal. Kurang mendalam, kurang eksplorasi, kurang menjiwai.
Sebulan lalu saya bersama-sama sejawat yang tergabung dalam komunitas Dosen Menulis bersepakat menghasilkan karya tulis berupa dua buku antologi. Yang pertama antologi Pengalaman Mengajar yang Tak Terlupakan. Kedua, Menggali Budaya Lokal untuk Kemajuan Pendidikan Indonesia. Tema yang baik sekali bagi dunia pendidikan.
Saya berkontribusi untuk antologi yang pertama. Menulis sebanyak kurang lebih delapan halaman mengenai tema pertama bagi saya bisa selesai dalam waktu yang relatif singkat.
Tidak berapa lama setelah pengumuman penutupan tema pertama, hadir lagi info perpanjangan tenggat waktu untuk tema kedua. Saya tetap tak bergeming untuk memasukkan tulisan. Saya tahu persis bahwa saya bukanlah seorang Master Segala Ilmu (M.Si) maaf plesetan titel, mohon jangan diambil hati bagi yang memang benar memiliki gelar "Master of Science".
Bidang yang saya geluti selama hampir tiga belas tahun belakangan ini adalah pendidikan hukum di perguruan tinggi. Sekalipun dipaksakan bisa menghasilkan tulisan tentang menggali budaya lokal itu, saya khawatir yang selesai adalah tulisan tanpa ruh. Tidak ada jiwanya, tak bernas, dan jangan-jangan menimbulkan kesan si penulis sok tahu.
So, mengulangi kata-kata JK Rowling, mulailah menulis dari apa yang ada dalam perasaanmu, menulislah dari apa yang kau ketahui.
Salam literasi