Mohon tunggu...
Nur Tjahjadi
Nur Tjahjadi Mohon Tunggu... profesional -

Bebas Berekspresi, Kebebasan Akademik, Bebas yang bertanggung jawab...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kalimat yang Ini Ringan Diucapkan, tapi Berat Timbangannya

20 Juni 2010   23:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:24 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kemarin ada yang komentar ditulisan saya yang berjudul "Adegan sex di surga".  Katanya, percaya pada yang gaib itu Ilusi.  Bahkan ia tambahkan lagi, delusional akut...

Supaya lebih akut, saya tambahkan lagi, ada kalimat yang ringan diucapkan dan di akhirat nanti akan berat timbangannya.  Kalimat itu adalah Subhanallah....dan Alhamdulillah...

Ada lagi kalimat yang beratnya lebih berat daripada bumi serta tujuh lapis langit dan bumi.  Kalimat itu adalah :  Laa ilaha illallah...

Dalilnya hadist Qudsi.  Hadist Qudsi adalah firman tuhan yang tidak terdapat di dalam Al Quran.  Suatu saat Nabi Musa as minta kepada Allah SWT satu kalimat Dzikrullah yang spesial.  Maka Tuhan menyuruh Musa membaca kalimat Laa ilaha illallah, yang artinya tidak ada tuhan selain Allah.  Musa menjawab kalimat itu sudah biasa saya ucapkan.  Maka Tuhan menjawab lagi, kalau saja kalimat itu diletakkan di satu sisi timbangan, dan di sisi timbangan yang lain adalah bumi serta 7 lapis lagit, maka kalimat itu akan jauh lebih berat.

Tuhan memang tak nampak, tapi Dia ada, Dia tak dilahirkan dan tak juga melahirkan.  Orang yang percaya kepada yang gaib adalah salah satu ciri orang yang beriman.  Tapi bagi yang tidak beriman, boleh saja ia katakan bahwa itu Ilusi atau delusional akut, atau apa saja.

Karena kalau semuanya sudah jelas, itu bukan iman lagi namanya.  Misalnya begini, orang yang sudah berada di dalam kubur, ia akan diperlihatkan surga dan neraka.  Ia akan melihat neraka dan surga.  Setelah ia melihat yang demikian, ia baru percaya, dan ia minta dikembalikan ke dunia.  Tetapi tidak bisa lagi.  Yang namanya beriman itu ya percaya kepada yang gaib.  Kalau sudah diperlihatkan dengan jelas baru dia percaya, itu mah bukan iman namanya....

Di dalam surat As Sajadah dijelaskan, penyesalan orang yang tak beriman itu dengan,  Ya Allah, sekarang aku sudah mendengar, aku juga sudah melihat (surga dan neraka), maka kembalikanlah aku ke dunia, barang sebentar saja, supaya saya dapat beramal... Tapi semuanya sudah terlambat, nah mumpung kita belum terlambat, mumpung kita masih hidup di dunia, kenapa nggak sekarang aja percayanya, Ilusi ya ? hehehe...

We will wait and see...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun