Mohon tunggu...
Nursyam AndesaPutri
Nursyam AndesaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Riau

Seseorang yang ingin belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis dan Urgensi Implementasi Pancasila di Kalangan Mahasiswa

21 Juni 2021   11:23 Diperbarui: 21 Juni 2021   11:34 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini, arus globalisasi tak lagi dapat terbendung dan dalam waktu yang singkat mampu tersebar hingga ke seluruh penjuru nusantara. Pesatnya perkembangan teknologi, kini juga dapat dinikmati oleh siapa saja dan dimana saja. Kita ambil contoh gadget, siapa yang tidak tahu gadget? Bahkan anak berumur tiga tahun dan kakek nenek pun sudah tak asing lagi dengan benda berbentuk pipih ini.

Penyebaran informasi dapat dilakukan dengan cepat, pemberian arahan dapat dilakukan dengan mudah, pencarian literatur dapat dilakukan dengan efisien, berkomunikasi jarak jauh dapat dilakukan dengan mudah, pemenuhan kebutuhan dapat dilakukan dengan rebahan, semua hal ini dapat dilakukan hanya dengan melalui satu alat teknologi. Namun, tentu saja hal ini menciptakan dampak positif dan negatif di segala bidang kehidupan masyarakat. Tak terkecuali bidang politik dan ideologi.

Seperti kita tahu bahwa seiring majunya teknologi, kejahatan juga semakin merambah dimana-mana. Baik itu berupa kejahatan individual maupun kejahatan kelompok. Di samping tindak kejahatan yang bertujuan untuk menyerang secara fisik korbannya, marak pula kejahatan yang dengan sengaja ditujukan untuk merusak psikis, moral, bahkan membelokkan keyakinan korban. Selain itu jika kita melihat dan menganalisis berbagai kejahatan yang terjadi melalui teknologi ini, kita dapat menemukan beberapa kasus yang bertujuan untuk menggeser keyakinan masyarakat akan ideologinya sendiri.

Ideologi Pancasila menjadi suatu ketetapan yang sudah pasti kebenarannya dan diyakini untuk menjadi landasan dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara oleh bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi mengandung nilai-nilai yang berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafat bangsa. Selain itu, Pancasila sebagai ideologi nasional berfungsi sebagai cita-cita normatif penyelenggaraan bernegara.

Pancasila mengandung nilai-nilai luhur dan jati diri bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain. Dengan segala keberagaman dan kemajemukan yang dimiliki bangsa ini, kita dapat bersatu karena memiliki landasan yang kokoh yaitu Pancasila. Namun di era modern ini, tak sedikit masyarakat yang mulai melupakan dan mengesampingkan nilai-nilai Pancasila. Terutama di kalangan generasi muda yaitu mahasiswa. Banyak di antara mereka yang tidak menerapkan bahkan tidak memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Dunia perkuliahan yang seharusnya dijadikan wadah untuk mengembangkan diri dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sehingga dapat menjadi panutan bagi lingkungan sekitarnya, justru teralihkan dengan adanya teknologi gadget. Kebanyakan mahasiswa justru memanfaatkan teknologi tersebut untuk saling bersaing meraih kepopuleran atau hanya sekadar menghujat orang lain secara sepihak.

Berdasarkan laporan berjudul "Digital Civility Index (DCI)", Indonesia berada di urutan ke-29 dari 32 negara yang disurvei untuk tingkat kesopanan dan menjadi yang terendah di Asia Tenggara. Mengapa hal seperti ini bisa terjadi sementara sejak zaman nenek moyang, bangsa Indonesia dikenal dengan keramahan dan kesopanannya. Hal ini tentu saja karena kurangnya pengetahuan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Pancasila yang didapatkan semasa duduk di bangku sekolah dasar maupun menengah hanyalah sekadar formalitas belaka yang sama sekali tidak ada implementasinya dalam kehidupan nyata.

Selain itu, berkembangnya teknologi dan arus budaya barat yang masuk ke Indonesia juga menjadi faktor rendahnya pengamalan Pancasila di kalangan mahasiswa. Banyak mahasiswa yang lebih menyukai budaya barat yang cenderung lebih modern ketimbang budaya bangsa Indonesia sendiri. Banyak tindakan mahasiswa yang mengadaptasi budaya barat. Seperti sikap hidup konsumtif, menyukai produk luar negeri, meniru gaya pakaian barat, dan sebagainya. Tindakan-tindakan ini tentu saja berlawanan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia serta merusak moral bangsa.

Tak hanya itu, faktor lain yang menyebabkan rendahnya pengamalan Pancasila adalah kurangnya kesadaran dari mahasiswa itu sendiri terkait pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Maka dari itu, hal ini perlu mendapat perhatian khusus dari seluruh lapisan masyarakat. Nilai-nilai Pancasila perlu dijabarkan dalam bentuk norma-norma kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk dapat mewujudkan aktualisasi Pancasila.

Ada sepuluh nilai-nilai yang harus ditanamkan kepada anak-anak dan generasi muda bangsa menurut (2013:16), yaitu :

  • Kebijaksanaan (wisdom)
  • Keadilan (justice)
  • Keteguhan (fortitude)
  • Kontrol diri (self-control)
  • Cinta dan kasih saying (love)
  • Perilaku positif (positive attitude)
  • Kerja keras (hard work) dan kemampuan mengembangkan potensi (resourcefulness)
  • Integritas (integrity)
  • Rasa terima kasih (gratitude)
  • Kerendahan hati (humility)

Sepuluh nilai di atas merupakan substansi dan arah pendidikan karakter yang mampu mengembangkan kepribadian personal warga negara terutama generasi muda yang kelak akan memegang kendali atas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di samping itu, kita harus sadari bahwa arus globalisasi adalah sebuah tantangan nyata bagi kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus kita hadapi dengan kewaspadaan dan lebih memilah serta memilih budaya yang sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Generasi penerus bangsa juga harus tahu betapa sulitnya para pendiri bangsa berusaha memerdekakan dan membuat dasar negara untuk bangsa ini. Sehingga kita dapat meningkatkan kesadaran pentingnya mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikan negara ini negara yang bermoral serta berkepribadian luhur sebagaimana yang diamanatkan oleh para pendiri bangsa kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun