Mohon tunggu...
Nur Sofiyah M
Nur Sofiyah M Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa IAIN Jember

Barang siapa yang bersabar, maka dia yang beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Respon Islam Nusantara Terhadap Budaya

2 April 2020   13:57 Diperbarui: 2 April 2020   14:05 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

salam hangat untuk pembaca setia kompasiana,pada kali ini saya akan menulis sebuah artikel dengan judul " Respon Islam Nusantara Terhadap Budaya" semoga bermanfaat.....

Sinkretisme Islam Nusantara

Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M sedangkan islam masuk ke tanah Jawa pada abad ke-15 M. Pada masa itu, terdapat dua lingkungan yang dominan yakni lingkungan kerajaan dan lingkungan pedesaan. Pada masa itu, terjadi interaksi antara budaya asing dengan budaya lokal, pada zaman tersebut terdapat kepercayaan nenek moyang yaitu animisme, dinamisme, hindu, dan budha. Dari hal tersebut yang dimaksud dengan sinkretisme. Jika disimpulkan sinkretisme adalah proses perpaduan beberapa paham-paham dan aliran-aliran agama dengan menggunakan jalan damai sehingga menghasilkan ajaran baru yang mengakibatkan keselarasian dan keseimbangan. Tiga hal pokok dalam pembahasan sinkretisme islam nusantara yaitu :  

1. Faktor kemunduran islam pada masa dinasti abbasiyah

Kemunduran islam pada masa dinasti abbasiyah yaitu akibat serangan dari tentara Mongol, dengan adanya kemunduran mengakibatkan kemunduran dan kelemahan ilmu pengetahuan dan pemikiran islam. Selain itu, berdampak pula pada penyiaran dan dakwah islam pada masa itu sehingga masyarakat lebih apresiatif, akomodatif dan toleran terhadap budaya lokal.

2. Masyarakat jawa memiliki pandangan hidup yang tepos seliro (tenggang rasa/ keterbukaan).

Masyarakat jawa pada masa itu selalu membuka diri terhadap budaya asing yang ingin berinteraksi. Jadi, budaya asing masuk ke masyarakat jawa berjalan dengan damai dan masyarakat lebih apresiatif, akomodatif dan toleran.

3.Sebelum islam masuk, masyarakat jawa menganut agama nenek moyang

pada zaman tersebut terdapat kepercayaan nenek moyang yaitu animisme, dinamisme, hindu, dan budha. Dari dua ajaran tersebut memiliki konsep ajaran yang sama dengan syariat agama islam. Pada ajaran hindu budha memiliki ajaran yaitu hubungan antara tuhan dengan manusia dan hubungan manusia dengan manusia. Dalam syariat islam juga diajarkan mengenai hubungan antara tuhan dengan manusia dan hubungan manusia dengan manusia dengan istilah iman, islam dan ihsan. Masyarakat jawa mengartikan bahwa tuhan merupakan suatu wujud yang merupakan pencipta alam semesta. Di islam sendiri, tuhan yaitu suatu wujud yang sangat dikodrati dan manusia wajib menyembah kepadanya dalam wujud pengabdian dan ibadah. Dalam hal ini, sinkretisme menghasilkan ajaran baru yaitu islam nusantara.

Praktek sinkretisme islam nusantara yaitu pada saat penyebutan tuhan yang bervariasi, dalam islam tuhan disebut dengan Allah dan nama-nama di asmaul husna. Di jawa, penyebutan tuhan bisa disebut pengeran, gusti Allah, dll. 

Pelaksanaan tradisi di nusantara terutama jawa sangat kental dengan budaya dan masyarakat setempat. Pada saat ada orang yang meninggal, orang jawa dulu melakukan hal-hal yang kurang sopan seperti mabuk-mabukan dan madon, akan tetapi semenjak walisongo datang maka digantikan dengan yasianan dan tahlilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun