Saya menduga, jauh sebelum masyarakat Kerinci mengenal kursi, mungkin cuman mengguna lapek buat tempat duduk tamu.
Selain praktis, merawatnya relatif mudah. Usai dipakai, disusun dan taruh pada tempat khusus. Bukan memajangnya pada dinding seperti zaman old. Sehingga kebersihannya terjaga dan tetap awet.
Demikian artikel ini ditulis sebagai wujud kepedulian kita semua terhadap warisan para leluhur ini, supaya tidak  tergusur dari tanah kelahirannya sendiri.  Sekecil apapun, lapek harus diselamatkan dari kepunahan. Salam dari Pinggir Danau Kerinci.
****
*= digosok  menggunakan benda tumpul seperti punggung pisau.