Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Nikmati Hebohnya Berselancar di Negeri di Atas Awan

28 Desember 2019   23:15 Diperbarui: 29 Desember 2019   13:58 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tak jauh dari Negeri di atas awan," kata Yunda sobat lama saya mengenalkan alamat rumahnya seminggu lalu.

Yunda menyikapi keheranan saya. Ternyata Negeri di Atas Awan yang dia maksud adalah objek wisata Bukit Kayangan, di Desa Renah Kayu Embum, Kota Sungai Penuh, Jambi. Berada di barisan Gunung Raya, dengan ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Dan berbatasan langsung dengan Taman Nasional Kerinci Seblat.

Kemarin cowok gantengku mendadak ngajak ke sana. Awalnya saya agak enggan. Mengingat cuaca mendung, sesekali diiringi gerimis kecil. Ya sudah. Mumpung moodnya lagi bagus. Kami langsung tancap gas, meninggalkan Kota Sungai Penuh.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Begitu menikung ke Desa Sungai Jernih menuju lokasi, keramahan alam mulai menyapa. Udaranya sejuk bebas polusi, dengan suasana pedesaan yang amat kental. Jalanan beraspal licin,  berkelok, naik turun menyusuri tebing di lereng bukit, jurang curam sepanjang dinding gunung yang keduanya hanya terpisah oleh jalan.

Suatu perjalanan yang sangat menantang bagi lansia seperti kami. Tetapi asyik, asyik, bin heboh. Namanya berduaan sama cowok. Serasa kembali ke 45 tahun silam. Ahay .... 

Pukul 11.55, kami sampai di lokasi. Rupanya pengunjung lain sudah berdatangan.  Mereka sibuk berswafoto dan  jemprat-jempret ke sana sini.

Begitu datang, langsung menjempret. Dokumentasi pribadi.
Begitu datang, langsung menjempret. Dokumentasi pribadi.
Masyaallah. Maha Kuasa Allah dengan segala CiptaanNya. Udaranya yang sejuk, dengan panorama memukau membuat saya  berdecak kagum. 

Di sepanjang pinggiran bukit nan hijau, hamparan sawah membentang luas, dan gugusan perkampungan penduduk yang tertata. Bagian barat Danau Kerinci terulur tenang menambah cantiknya alam semesta.

Sayang,  terlihat agak samar. Sebagiannya ditutup awan  karena cuaca kurang bersahabat. 

Uniknya, dalam hitungan menit, kondisinya berubah total. Bagaikan disihir tukang sulap. Sawah, perkampungan, dan danau tenggelam dilamun awan. Seolah-olah berada di tengah lautan tak berkaki langit.

Potret ke 2, kira-kira 5 menit setelah foto pertama.
Potret ke 2, kira-kira 5 menit setelah foto pertama.
Fenomena ini menyajikan fakta mencengangkan. Serasa berselancar di atas awan. Tak salah Bukit Kayangan ini dijuluki Negeri di Atas Awan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun