Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Gaya Ngopi Melayu Kopi Daun Tak Kalah Keren dengan Ngopi Masa Kini

17 Oktober 2019   05:30 Diperbarui: 18 Oktober 2019   06:04 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap pagi, para personelnya berkumpul di sebuah rumah yang menyediakan layanan minum kawo. Kegiatan dimulai pukul 07 sampai 08 pagi. Yang datang dan pergi tidak sekaligus.

Sebelum tamu hadir, tuan rumah terlebih dahulu menyiapkan peralatan yang diperlukan. Mulai wadah berisi air kopi daun, sampai cangkir kosong tempat minum. 

Uniknya, Kegiatan digelar di ruang dapur. Cangkirnya terbuat dari sayak tempurung kelapa. Sebelum dituangkan ke sayak, kopi daun terlebih dahulu diseduh pakai air panas mendidih, menggunakan wadah tabung bambu yang tingginya kira-kira 30 cm. Kemudian ditutup menggunakan ijuk enau.

Ketika minuman dituangkan ke sayak, yang keluar hanya air kawo berwarna kecoklatan. Ampasnya tersaring oleh ijuk.

Tuan rumah sedang menunggu kedatangan teman sehobinya. Di hadapannya telah tersedia beberapa buah sayak dan sebuah cerek berisi air kopi daun. Dari tiga komunitas yang saya kunjungi, hanya di sinilah yang masih menggunakan sayak sebagai cangkir minumnya. Dokumentasi pribadi.
Tuan rumah sedang menunggu kedatangan teman sehobinya. Di hadapannya telah tersedia beberapa buah sayak dan sebuah cerek berisi air kopi daun. Dari tiga komunitas yang saya kunjungi, hanya di sinilah yang masih menggunakan sayak sebagai cangkir minumnya. Dokumentasi pribadi.
Tadi pagi saya sempat menyambangi 3 grup penikmat minuman kopi daun di dua desa berbeda.

Rupanya, seiring perkembangan zaman, tampilan penyajiannya telah berubah. Dari sebelumnya menggunakan tabung bambu dan sayak, berganti dengan cerek biasa dan cangkir plastik. Gelar acaranya pun bergeser ke ruang tamu.

Ketika ditanya khasiat minum kopi daun ini apa. Salah satu anggota menjawab, "Nyandu, Bu. Sehari tak minum, kepala pusing tak karuan, ngantuk-ngantuk, badan terasa berat."

Supaya keasliannya tetap terjaga, minuman ini dikonsumi tanpa gula. Kalau mau yang manis enaknya pakai gula aren.

Sayak siap dituangi minuman kopi daun. Dokumentasi pribadi.
Sayak siap dituangi minuman kopi daun. Dokumentasi pribadi.
Perjamuan tersebut tidak hanya sekadar menyeruput kopi daun, sambil merokok dan ngobrol bersama. Setiap malam minggu ada agenda arisan.

"Nominalnya tidak seberapa, Bu. Yang penting kebersamaan dan ukhuwah Islamiah tetap terjalin," ujar Pak Abu Zar, salah seorang anggota komunitas yang mereka beri nama "Penikmat Kupi Daun Pondok Indah".

Dokumentasi pribadi.
Dokumentasi pribadi.
Saya salut pada tuan rumah. Dengan ikhlas mereka mendarmabaktikan jiwa-raganya untuk melayani tamu. Gratis benar-benar gratis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun