Mohon tunggu...
Nur Seta Bramadi
Nur Seta Bramadi Mohon Tunggu... Guru - Penulis Buku, Wiraswasta, Suka Musik Rock / Film Action / Game PC / Filateli / Meditasi, dan Hidup Simple.

Penulis buku: Filateli Sebagai Hobi dan Investasi (Balai Pustaka, 2001), Kursus Singkat Bahasa Inggris (BIP, 2011), Kursus Singkat Percakapan Bahasa Inggris (BIP, 2013), Kursus Singkat Bahasa Inggris Bisnis (BIP, 2016), dan Percakapan Inggris-Indonesia Bidang Keperawatan dan Rumah Sakit (BIP, 2021). Lahir dan tinggal di Jakarta. Facebook: Nurseta Bramadi.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sejarah Singkat Ajang Piala Oscar dan Piala Citra FFI

19 September 2021   13:20 Diperbarui: 19 September 2021   13:26 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda tentunya suka nonton film dong? Masak tidak sih... hahaha. Sorry, saya hanya bercanda. Tidak masalah tentunya bila mungkin ada sebagian orang yang kurang suka menonton film. Ada banyak pilihan hobi lain. Bagi para penyuka film, mungkin pernah bertanya: sejak kapan ajang film dunia Piala Oscar digelar, begitu juga dengan FFI kita? Oke, saya coba ulas sekedarnya di bawah.

Piala Oscar mulai diberikan pada insan perfilman Hollywood (AS) sejak 1929. Sebelumnya, terbentuk sebuah komite perfilman di AS bernama Academy of Motion Picture Arts and Sciences tahun 1927. Tujuan awal pembentukannya adalah ketenagakerjaan. Namun, kemudian bergeser karena ingin memperbaiki citra perfilman AS yang tercoreng kala itu. Film pertama yang menang: Wings, sebuah film bisu tentang pilot Perang Dunia I. Sutradara: William Wellman. Biaya pembuatan: 2 juta US$. 

Piala Oscar dirancang oleh Cedric Gibbons, seorang art director dari studio film Metro-Goldwyn-Mayer (MGM). Terbuat dari perunggu berlapis emas 24 karat. Sempat dibuat dari gips sebagai pengganti perunggu saat PD II, akibat ada keterbatasan materi logam. Kini, terbuat dari bahan britannium berlapis emas. Sejak 1945, ukuran piala jadi sedikit lebih besar, yakni tinggi: 34,4 cm dan berat 3,8 kg. Desain patung tidak berubah, hanya alasnya saja yang mungkin kini dibuat lebih ringan.

Tentunya ada banyak sekali film yang menang Piala Oscar. Tercatat, ada 5 film yang pernah dapat Piala Oscar terbanyak: 1. Film Titanic (1997) yang menang 11 Oscar dari 14 nominasi. 2. Film The Lord Of The Rings: The Return Of The King (2003) yang menang 11 Oscar. 3. Film Ben-Hur (1959) yang juga menang 11 Oscar. 4. Film West Side Story (1961) yang menang 10 Oscar. 5. Film The English Patient (1996) yang menang 9 Oscar dari 12 nominasi. 

Ajang Piala Oscar awalnya hanya disiarkan terbatas di AS. Namun sejak 1969, seiring perkembangan teknologi teve, mulai disiarkan secara internasional. Ada beberapa aktris/aktor yang terkenal memenangkan banyak Piala Oscar, seperti: Katharine Hepburn (menang 4 kali Piala Oscar), Daniel Day-Lewis (menang 3 Piala Oscar), dan Meryl Streep (nominasi 21 kali dan menang beberapa kali). Beberapa aktor lain yang juga kerap dapat nominasi Oscar --dan pernah menang-- adalah Robert De Niro, Al Pacino, dan Dustin Hoffman.

Salah satu film peraih Piala Oscar favorit saya: Gladiator (2000). Sutradara: Ridley Scott. Film ini beranggaran 103 juta US$ dan sukses hingga meraup pendapatan lebih dari 460 juta US$. Film ini menang beberapa kaegori: Film Terbaik, Desain Kostum Terbaik, Efek Visual Terbaik, Tata Suara Terbaik, dan... Aktor Terbaik untuk Russell Crowe. Sayangnya, posisi Sutadara Terbaik bukan diraih oleh Ridley Scott. 

Oke... sekarang Piala Citra dan FFI kita. Penggagas FFI adalah Usmar Ismail dan Djamaluddin Malik. Tujuannya untuk menghadapi persaingan dengan film dari Malaysia dan India kala itu di tahun 1950-an. FFI pertama tahun 1955, lanjut ke 1960 dan 1967. Jadi, awalnya tidak tiap tahun. Mulai rutin sejak 1973. Sejak 1982, FFI dikelola oleh Dewan Film Nasional di bawah Departemen Penerangan. Sejak 2014, FFI dilaksanakan oleh Badan Perfilman Indonesia (BPI). 

Kata 'Citra' berasal dari judul sajak karya Usmar Ismail, yang kemudian juga dibuat film. Perancang Piala Citra adalah Gregorius Sidharta. Piala Citra sempat alami perubahan bentuk tahun 2007. Namun, kembali ke bentuk awal di tahun 2014 dengan maksud agar kembali ke spirit awal FFI. Patung itu sedikit dimodifikasi oleh seniman patung kita: Dolorosa Sinaga. 

Ada 16 kategori penilaian dalam ajang FFI kita. Enam di antaranya adalah kategori utama: Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik, Aktris Terbaik, dan Aktris Pendukung Terbaik. Rekor tertinggi untuk peraih kategori utama ini ada beberapa film: Di Balik Kelambu (1983), Pacar Ketinggalan Kereta (1989), dan 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta (2010), yang menang 5 dari 6 kategori di atas. Wow... 

Rekor tertinggi untuk film peraih terbanyak Piala Citra adalah: Ibunda (1986) yang menang 9 Piala Citra dari 11 nominasi. Untuk kategori utama di atas, film Ibunda meraih 4 dari 6 kategori. Rekor ini baru dipatahkan oleh film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak (2014) yang menang 10 penghargaan dari 14 nominasi. Film ini pun menang 4 kategori utama: Film/Sutradara/Aktris Utama/Aktris Pendukung Terbaik. Anda sudah nonton? Saya sudah nonton film Ibunda, tapi belum nonton film Marlina...

Film terbaik FFI favorit saya adalah: Tjoet Nya' Dhien (1988). Film ini berdurasi 150 menit. Film ini menang 8 penghargaan: Film Terbaik, Sutradara Terbaik (Eros Djarot), Aktris Terbaik (Christine Hakim), Skenario Terbaik (Eros Djarot), Cerita Asli Terbaik (Eros Djarot), Sinematografi Terbaik (George Kamarullah), Tata Artistik Terbaik (Benny Benhardi), dan Tata Musik Terbaik (Idris Sardi). Untuk ukuran tahun 1980-an, film ini termasuk mahal dan berkelas. Tata suaranya pun stereo sehingga makin nyaman kita menontonnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun