Mohon tunggu...
Inovasi

Faktor Personal yang Mempengaruhi Komunikasi Antarbudaya

5 Februari 2016   22:36 Diperbarui: 5 Februari 2016   22:42 1734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

1. Faktor-faktor psikologis
a. Konsep diri dan persepsi diri
Pembicaraan tentang faktor-faktor personal selalu dikaitkan dengan factor-faktor psikologis, seperti persepsi, memori dan motivasi. Faktor-faktor psikologis itu bisa muncul dari dalam diri (disposisi) atau di tampilkan sebagai respon terhadap stimulus yang datang dari luar diri. Disaat anda berbicara dengan orang lain maka bisa muncul pertanyaan, mengapa ada orang berhasil berkomunikasi namun orang lain gagal berkomunikasi. Perbedaan keberhasilan komunikasi itu ditentukan oleh faktor yang bersifat personal. Para ahli komunikasi mengemukakan sekurang-kurangnya dalam komunikasi antar pribadi(dyad) ada enam pertanyaan diantara kedua orang itu, yakni:
(1) Bagaimana saya melihat diri saya?
(2) Bagaimana saya melihat anda?
(3) Bagaimana saya berfikir ketika anda melihat saya?
(4) Bagaimana anda melihat diri anda?
(5) Bagaimana anda melihat saya?
(6) Bagaimana anda berfikir ketika saya melihat anda?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut sebenarnya menggambarkan hakikat persepsi komunikator terhadap komunikan dan sebaliknya persepsi komunikan terhadap komunikator. Disini, persepsi terlihat mempunyai dua konsep penting yakni;
(a) Konsep diri (self concept)merupakan kesimpulan yang anda tarik tentang diri anda sendiri. Seperti, ketika anda bercermin pastilah kita menilai diri sendiri di dalamnya baik itu penilaian positif ataupun negative.
(b) Persepsi merupakan kesimpulan yang anda tarik mengenai orang lain dan dunia sekeliling anda (self esteem). Seperti anda menilai bahwa orang itu buruk atau baik, dan daerah itu tidak cocok untuk anda atau sangat cocok untuk anda.
b. Dimensi-dimensi psikologis dari persepsi.
(1) Attention atau perhatian merupakan kemampuan berkonsentrasi, kemampuan ini merupakan salah satu variable psikologis yang penting yang mempengaruhi komunikasi. Ketika ada stimulus atau pesan sebagai masukan dari luar maka syaraf-syaraf sensoris akan mengarahkan kita untuk untuk secara sadar memperhatikan stimulus itu. Bila seseorang berkata-kata kepada kita dengan nada suara yang tajam dan kemudian volume suaranya menjadi besar maka kualitas suara itu mempengaruhi attensi atau perhatian kita. Jadi secara psikologis, atensi dapat menentukan manakah pesan yang menarik perhatian dan relevan, artinya pesan itu sebenarnya “familiar” dengan kita.
(2) Selective processes secara umum, secara individu melewati sebuah proses menetukan perhatiannya pada pesan yang familiar dengan dia, namun patut diingat bahwa kemampuan individu tidaklah sama, hanya orang-orang dengan tingkat perhatian yang tinggi saja yang munkin akan tertarik terhadap begitu banyak masukan dari luar. Yang pasti adalah setiap individu mempunyai mekanisme untuk memproses secara selektif berbagai pesan yang datang dari luar, proses itu dinamakan selective processes yakni proses untuk memilih pesan dari luar. Ada beberapa proses selective tiu; yakni:
(a) Selective perfeception atau persepsi selektif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah fakta bahwa segala sesuatu tidak selalu diterima dengan cara yang sama oleh individu-individu yang berbeda-beda pada kesempatan yang berbeda-beda pula. Atau segala sesuatu yang tidak selalu diterima dengan cara yang sama oleh individu-individu yang sama pada waktu yang berbeda-beda. Preferensi perseptual bagi sensoris untuk menerima masukan dari luar sangat bervariasi diantara individu-individu. Persepsi anda munkin sekali dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti kebutuhan, kepercayaan, sikap, namun bagi orang lain faktor-faktor itu tidak berpengaruh. Disini yang terjadi ialah persepsi selektif, dimana individu hanya akan memilih sesuatu yang menarik untuk dipersepsi.
(b) Selesctive attention (perhatian) atau atensi selektif terjadi ketika berlangsungnya proses persepsi. Disini ditemukan bahwa ada perbedaan kemampuan dari setiap individu untuk berkonsentrasi terhadap pesan yang dia teriam, hal ini dipengaruhi oleh variabel-variabel psikologis yang mempengaruhi persepsi. Contoh, setiap individu memiliki struktur kognitif yang berbeda, akibatnya pola perhatian dia pada stimulus berbeda-beda pula. Disaat menerima pesan, setiap individu akan membuat saringan (filter) dengan apa yang disebut mental filter kemudian dia hanya akan memilih memperhatikan pesan-pesan tertentu (menonjol ). Seseorang dosen ekonomi lebih tertarik akan informasi pasar modal dari pada informasi sosiologis tentang perkawinan incest dalam sebuah rumah tangga. Seorang pedagang kambing lebih suka mendengarkan informasi tentang harag seekor kambing menjelang hari raya Idul Adha dari pada informasi mengenai teknik memelihara kambing.
(c) Selective exposure merupakan kecenderungan setiap individu untuk menyatakan dirinya (menerima atau menolak) pesan yang kongruens dengan variable psikologis yang mendorongnya untuk mendekati atau menjauhi pesan itu. Seorang perokok munkin sekali akan suka mendengarkan pengalaman seseorang nenek tua tetap sehat dalam usia 70 Tahun meskipun sang nenek adalah perokok berat selama 40 tahun. Sebaliknya perokok itu tidak mampu membaca majalah kesehatan yang isinya bercerita tentang penyakit kanker yang diderita oleh seorang perokok berat.
(d) Selective retention mereflesikan dampak dari pengalaman individu di masa lalu yang mendorongnya membuat preferensi terhadap informasi yang menerpanya. Kalau anda menyebutkan koperasi maka ada beberapa orang yang kurang tertarik pada informasi tentang koperasi karena pengalamannya dimasa yang lalu sangat buruk terhadap koperasi. Dalam komunikasiantar budaya munkin sekali anda menolak bicara dengan seorang warga yang Timor Lorosae hanya karena pengalaman anda yang sangat menyakitkan ketika meninggalkan bekas provinsi itu di tahun 1999 yang lalu.
c. Memori jangka panjang dan pendek
Memori jangak panjang merupakan individu dengan memori ini membuang sebagian besar material atau informasi yang sebenarnya sangat penting karena dia tidak mempunyai kemampuan untuk memindahkan meteri itu memasuki LTM (long term memory), sedangkan memori jangka pendek adalah kemampuan individu tuntuk menyimpan hanya sedikit informasi dalam jangka waktu yang relative pendek dan secepat itu pula dia lupa atas informasi tersebut atau biasa kita sebut STM (short term memory).
d. Motivasi berkomunikasi
Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri yang diarah kan menuju ke suatu sasaran yang mempunyai daya tarik karena sesuatu itu harus dicari atau di tuju untuk memenuhi kebutuhannya. Fakta menunjukkan bahwa komunikasi merupakan sebuah tujuan yang bersifat purposive atau tertentu bagi sebuah pemenuhan kebutuhan.
Kita membedakan motivasi itu sekurang-kurangnya untuk memenuhi 2 jenis kebutuhan yakni, kebutuhan fisik dan kebutuhan psikologis. Disamping itu juga motivasi bagi daya guna dan kepuasan individu seperti pemenuhan kebutuhan kognitif, afektif, personal integrative, social integrative dan kebuthan untuk meredakan ketegangan atau tension release.
2. Faktor personal sebagai identitas diri.
a. Identitas merujuk pada asal usul
Pengertian identitas pada tataran hubungan antara manusia akan mengantar kita untuk memahami sesuatu yang lebih konseptual yakni tentang bagaimana meletakkan seseorang kedalam tempat orang lain (komunikasi yang empati), atau sekurang-kurangnya meletakkan atau membagi (to share) pikiran, perasaan, masalah, rasa simpatik (empati) dan lain-lain dalam sebuah proses komunikasi (antar budaya).
b. Memahami identitas budaya keseharian.
Identitas budaya adalah rincian karakteristik atau ciri-ciri sebuah kebudayaan yang dimiliki oleh sekelompok orang yang kita ketahui batas-batasnya (bonded) tatkala dibandingkan dengan kebudayaan orang lain.
Dengan demikian kita akan menemukan tiga bentuk identitas , antara lain:
(1) Identitas budaya merupakan ciri yang ditujukan seseorang karena orang itu merupakan anggota dari sebuah kelompok etnik tertentu.
(2) Identitas sosial merupakan bentuk dari akibat keanggotaan daari suatu kelompok kebudayaan.
(3) Identitas pribadi merupakan keunikan karakteristik pribadi seseorang.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun