Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Konsultan Partikelir

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wahai 2021, Jangan Bikin Aku Patah Hati

2 Januari 2021   23:04 Diperbarui: 2 Januari 2021   23:12 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Wahai 2021, di awal pertemuan kita ini, izinkan aku bertanya kepadamu: Akan seperti apakah kamu?

Maaf, bukan hendak menyinggungmu sebagaimana kelakuan orang yang su'ul adab atau berakhlak lancang, namun aku trauma dengan pengalaman bersama saudara tuamu yang telah lewat, 2020.

Awalnya kami bersua dalam suasana gegap gempita, meriah suka cita. Terompet bersahut-sahutan, kembang api dan mercon berdentam-dentam di malam perjumpaan pertama kami. Namun, sebentar saja momen manis itu bersama. Tiga bulan kemudian pandemi COVID-19 melanda.

Lagipula, sebagai Muslim, aku selalu mengingat sabda Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wassalam (SAW) bahwa "Celakalah orang yang keadaannya hari ini lebih buruk daripada hari kemarin."

Dan, soal keadaan ke depan, aku selalu bercermin dari masa lalu. Alhasil, aku tidak setuju jika ada yang mengatakan, "Buanglah mantan pada tempatnya." Karena, bagaimanapun, mantan kekasih atau pasangan hidup adalah bagian dari masa lalu, tempat kita bercermin.

Ah, maaf, 2021, jika aku kelewat melantur. Bicara soal mantan memang sering bikin salah fokus, baik fokus pikiran maupun fokus pembicaraan.

Namun, senyampang kita berbicara tentang bercermin, aku teringat kelakar seorang kawan mengenai kiat agar cepat mendapatkan jodoh.

Dulu sang kawan bilang hanya perlu 3 B yakni Berusaha, Berdoa dan Bercermin alias ngaca, apakah wajah kita sudah cukup "layak" untuk menaksir sang calon pasangan hidup.

Tapi bukan sekadar itu.

Bukan juga cermin yang dimiliki sang ibu tiri Snow White, yang biasa kami sebut Putri Salju, yang selalu menyanjung-nyanjungnya ketika sang empu cermin mematut diri seraya bertanya, "Mirror..mirror on the wall, who's the prettiest of all?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun