Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Konsultan Partikelir

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Misinformasi Versus Disinformasi

25 Oktober 2020   13:00 Diperbarui: 25 Oktober 2020   13:03 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: beritagar.id

Mengapa Istana memilih diksi "disinformasi" alih-alih "misinformasi"?

Tentu banyak pertimbangan di baliknya. Karena tidak mungkin pilihan kata dalam pidato kepresidenan yang dilakukan secara tertulis itu tidak ditimbang baik-baik oleh tim penulisnya.

Dengan memilih diksi "disinformasi", jelaslah bahwa Istana menganggap informasi salah yang beredar di media sosial atau di kalangan masyarakat seputar Omnibus Law atau UU Ciptaker (yang kerap dipelesetkan sebagai UU Cilaka sesuai nama awal beleid tersebut) bukanlah tanpa kesengajaan atau sekadar misinformasi.

Jelaslah ada pihak-pihak yang dengan sengaja menyebarkan dan menggoreng informasi tersebut, setidaknya demikian menurut anggapan Jokowi dan Istana.

Alhasil, dipilihlah kata "disinformasi" untuk menyimbolkan maksud pemerintah. Tentu sah-sah saja pilihan kata tersebut.

Terlebih lagi mendiang Pramoedya Ananta Toer, sang sastrawan yang masyhur dengan tetralogi Bumi Manusia, mengibaratkan sebuah kata itu laksana tanah lempung yang bebas dibentuk sesuka hati. Apalagi jika berada di dalam genggaman tangan penguasa.


Jakarta, 25 Oktober 2020

Referensi:

1. https://news.detik.com/berita/d-5219563/beredar-isu-hamzah-haz-meninggal-dunia-ppp-beliau-masih-hidup

2. https://nasional.kompas.com/read/2020/10/09/17521861/jokowi-sebut-unjuk-rasa-tolak-uu-cipta-kerja-karena-disinformasi-dan-hoaks

3. https://kbbi.web.id/disinformasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun