Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Konsultan Partikelir

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Pun Kondisinya, Respons Kita adalah Pembedanya

30 Agustus 2020   21:26 Diperbarui: 30 Agustus 2020   21:18 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Mati Ketawa Cara Rusia" versi bahasa Indonesia/Sumber: Goodreads.com

Sang terapis tersenyum, dan kembali menyarankan si Yahudi untuk memasukkan dua ekor kambing lagi ke dalam rumah, dan kembali memintanya datang seminggu kemudian. Lagi-lagi si Yahudi, meski melotot, tetap menurut.

Seminggu berlalu. Sang terapis kembali bertanya,"Dengan tiga ekor kambing di rumahmu, bagaimana kondisi rumahmu?"

"Duh, Pak, ampun deh," si Yahudi terlihat nelangsa." Rumah saya amburadul, lebih parah daripada kapal pecah. Saya sudah tidak tahan lagi."

"Baiklah, kalau begitu masukkan lagi dua ekor kambing. Jangan lupa seminggu lagi kembali ke sini," pesan sang terapis.

Si Yahudi nyaris mati pingsan mendengar "advis gila" terapisnya. Namun, ia kembali menurut, kendati dengan bersungut-sungut.

Saat kunjungan ketiga, seminggu kemudian, si Yahudi meratap bersujud di depan sang terapis. "Tolonglah, Pak, rumah saya sudah seperti neraka! Lima ekor kambing itu benar-benar membuat saya gila!"

"Baiklah. Keluarkan tiga ekor kambing dari rumahmu," pesan sang terapis. "Kita lihat perkembangannya seminggu lagi."

Dengan senang hati, si Yahudi menurutinya.

Seminggu kemudian, saat sang terapis menanyakan kondisinya, si Yahudi mulai menjawab dengan tersenyum,"Membaik, Pak. Tidak separah sebelumnya. Saya bisa lebih tenang sekarang."

Kemudian sang terapis meminta si Yahudi mengeluarkan dua ekor kambing yang tersisa.

Seminggu kemudian, sambil bersiul-siul saat ditanya, si Yahudi menjawab,"Luar biasa! Kambing-kambing itu tidak ada lagi sekarang. Sekarang rumah saya bagai surga! Terima kasih, Pak!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun