Mohon tunggu...
Nurruddin Aniq Zahran Risqi A
Nurruddin Aniq Zahran Risqi A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Mandarin Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Saya memiliki hobi menulis, baik itu menulis cerpen, novel, essai, artikel, dan karya tulis lainnya. Saya memiliki kepribadian yang tekun, ulet, pekerja keras, suka mengeksplorasi sesuatu yang baru, dan saya selalu mengikuti isu atau berita-berita terkini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Welcome To Different World

1 November 2022   20:00 Diperbarui: 1 November 2022   20:04 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

                Kemudian mereka berdua pulang ke rumah mereka masing-masing.

***

                Hari sudah menunjukkan malam hari, Dino duduk termenung di dalam kamarnya. Tatapan matanya begitu kosong seakan-akan ia sedang memikirkan sesuatu yang membuat pikirannya kosong. Nampak matanya mulai meneteskan air mata dan ia terus mengusap air matanya tersebut. Despresi yang ia alami benar-benar membuatnya gila dan tersiksa secara bersamaan. Hingga akhirnya .....

"Apakah aku harus mengakhiri hidupku agar aku bisa terbebas dari siksaan ini. Aku menginginkan waktu untuk beDintirahat dengan damai tanpa ada siksaan yang menerpaku lagi." Gumam Dino dalam hatinya.

Dengan tatapan kosongnya, ia kemudian beranjak dari duduknya dan menaruh sepucuk surat di atas meja belajarnya dan berjalan keluar dari kamarnya dengan tanpa diketahui oleh orang-orang yang ada di dalam rumahnya. Ia kemudian berjalan sambil terus menangis tersedu-sedu.

Tiba-tiba ada notifikasi pesan masuk dari Rey, tetapi ia tidak membukanya dan terus berjalan kaki. Hingga akhirnya ia sampai di sebuah jembatan yang tak jauh dari rumahnya dan berdiri di tepi jembatan yang dibawahnya mengalir sungai yang sangat deras arusnya. 

Suasana di sekitar jembatan sangat sunyi, bahkan tidak ada kendaraan maupun orang yang berlalu lalang karena jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Dino pun melewati pembatas jembatan dan kini ia berdiri di tepi jembatan dengan kedua tangannya yang memegang pembatas jembatan itu.

"Tuhan, terima kasih telah membiarkan hamba hidup selama ini. Terima kasih telah membiarkan hamba menjalani hidup layaknya manusia lainnya. Namun, hamba merasa sudah tidak sanggup untuk menjalankan kehidupan hamba lagi. Siksaan dari orang tua hamba, cemoohan dari orang-orang, dan ejekan dari teman-teman hamba telah membuat hamba merasa sangat tersiksa.

Tetapi, terima kasih telah mengirimkan Rey kepada hamba. Hamba mohon jaga dia baik-baik." Gumam Dino sambil menangis dan kemudian melepaskan pegangan tangannya dari pembatas jembatan dan melompat ke dalam sungai.

***

Pukul 4 pagi, Rey terbangun dari tidurnya. Tiba-tiba ada notif pesan masuk dari teman-temannya. Ia kemudian membaca pesan-pesan dari mereka dan pesan-pesan itu beDinikan bahwa ada seseorang yang ditemukan mengapung di sungai yang lumayan jauh dari rumahnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun