Mohon tunggu...
NurRohmatus
NurRohmatus Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

Bismillah (:

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aturan Menitipkan Anak pada Kakek-Nenek

13 November 2019   23:21 Diperbarui: 13 November 2019   23:22 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : iStock Photo

Di negara kita, tepatnya di Indonesia. Menitipkan seorang anak kepada kakek atau nenek adalah hal yang sering kita lihat dan merupakan hal yang wajar. 

Namun, pengasuhan kakek dan nenek bukanlah pengasuhan yang baik diberikan untuk anak, jika pun orang tua tidak bisa mengasuhnya satu hari penuh bukan berarti tugas pengasuhan tersebut dilimpahkan sepenuhnya kepada kakek dan nenek. Berikut alasannya :

Bukan Usia Mengasuh

Dalam masyarakat kita memang sudah bukan hal yang aneh jika melihat kakek atau nenek yang momong cucu, namun hal hal yang sering kita lupakan bahwa usia kakek dan nenek sudah bukan lagi usia yang dekat dengan anak anak. 

Dengan kata lain, usia kakek dan nenek sudah tidak lagi selaras dengan usia anak yang terlampau masih balita. Perbedaan usia inilah yang mempengaruhi dalam proses pengasuhan kepada anak anak.

Ditambah lagi, untuk kondisi fisik  kakek dan nenek sudah tidak lagi mampu untuk mengejar ngejar cucu ketika sedang diajak bermain. 

Biarkan kakek dan nenek bertugas sebagai pengawas bagi pengasuh dan tugas lain yang sebenarnya tugas orang tua bisa dilimpahkan kepada pengasuh, dan bukan dilimpahkan kepada kakek atau nenek. 

Perbedaan Pola Asuh

Tidak perlu merasa heran jika kita sering menemukan adanya perbedaan anatar orang tua dan anak dalam hasil pengasuhan, seperti contoh : "Duh, anakku jadi suka lagu dangdut gara gara si oma kalo di rumah lagunya dangdut semua". Hal tersebut memang sering kita jumpai di sekitar kita, atau bahkan di dalam keluarga kita. 

Namun hal tersebut sebenarnya tidak baik dibicarakan atau di ungkapkan kepada kakek atau nenek, karena sama saja kita melarang atau membatasi hal yang mereka lakukan di masa tua mereka. 

Jadi, harus bagaimana cara memberitahukan kepada kakek atau nenek ? Boleh saja kita menyampaikan ketidak sukaan ini kepada kakek atau nenek, namun bisa dilakukan dengan kata yang sopan dan tidak merugikan siapapun.

Risiko Konflik dengan Pengasuh

Apabila orang tua memilih untuk tidak menitipkan anak pada kakek atau nenek, tentu saja orang tua lebih memilih untuk menitipkan kepada pengasuh. 

Namun bukan berarti masalah itu selesai, karna bisa jadi ada kemungkinan pengasuh ini berkonflik dengan kakek atau nenek yang kemudian hal tersebut pastinya akan disampaikan pada orang tua. 

Seperti contoh : "Bu, adek tadi belum makan karna biasanya adek mau makan kalo sambil di gendong. Tapi tadi oma marah katanya adek nggak boleh disuapi sambil digendong" yang kemudian orang tua juga dapat pengaduan dari kakek ataupun nenek yang mengeluhkan atas model pengasuhan yang dilakukan si pengasuh. 

Nah, dari sini sikap orang tua adalah penengah bagi segala konflik karena disini yang paling tau dan yang paling mengerti akan anak anaknya adalah orang tua mereka masing masing. 

Memang tujuan dari kakek atau nenek bersikap seperti itu adalah baik, namun tidak semua itu juga berdampak baik untuk anak. Hingga pada akhirnya orang tua bertindak sebagai mediator bagi si pengasuh dan bagi kakek atau nenek, orang tua harus fokus pada pemecahan masalah. 

Utamakan ada bukti dari setiap permasalahan dan hindari menggunakan nada bicara tinggi yang dapat menyinggung keduanya baik di pihak pengasuh atau di pihak kakek atau nenek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun