Mohon tunggu...
Nur Rizka Mardhatillah
Nur Rizka Mardhatillah Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance Graphic Designer | Industrial Engineering Student

Mahasiswa teknik yang menggemari seni

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beda Warna Satu Bendera

8 Desember 2016   10:33 Diperbarui: 8 Desember 2016   10:40 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://junzoen.blogspot.co.id/

Indonesia adalah negara kepulaun. Apakah Anda pernah memikirkan bagaimana cara Indonesia menyatukan keberagamannya? Tersebar dengan banyak suku, bahasa, agama, ras, maupun budaya. Jelas hal tersebutlah yang membuat kemajemukan Indonesia atau yang sering kita kenal dengan keberagaman Indonesia. Kemajemukan atau keberagaman adalah suatu hal yang sama. Tentunya kemajemukan Indonesia itu sendiri berawal dari perbedaan masyarakat Indonesia. Adanya kemajemukan itu akan menjadi tantangan besar bagi masyarakat Indonesia.

Ada yang namanya Bhinneka Tunggal Ika yang mengandung arti walaupun berbeda-beda tetap satu jua. Buktinya Indonesia bisa bersatu bukan? Meskipun dengan kemajemukannya. Kemajemukan itu sendiri bisa berpotensi untuk kemajuan dan perkembangan Indonesia. Sebaliknya, jika kemajemukan Indonesia tidak digunakan dengan baik, maka bisa menumbuhkan pikiran buruk antar individu maupun kelompok. Lalu, merenggangkan masyarakat Indonesia itu sendiri. Hal buruk lainnya ialah rasisme. Walaupun katanya singkat tetapi bisa merenggangkan masyarakat Indonesia.

Kemajemukan sama artinya dengan keberagaman. Semakin beragam maka semakin sulit untuk menyatukan satu sama lain. Namun Indonesia berhasil menyatukan keberagaman tersebut. Itu semua berkat pendahulu-pendahulu yang menginginkan Indonesia satu. Mereka tidak ingin Indonesia terpisah-pisah. 

Akhirnya tibalah saat dimana para pemuda dan pemudi berkumpul mulai dari Jong Java, Jong Batak, Jong Sumatera, Jong Celebes, Jong Bornea, dan lainnya. Perkumpulan tersebut dilaksanaan pada tanggal 28 Oktober 1928 atau yang sering kita kenal sebagai hari Sumpah Pemuda. Para pemuda berkumpul untuk mengikrarkan tiga janjinya demi Indonesia satu.

Sumpah pemuda itu sendiri berlatarkan berdasarkan banyaknya perbedaan yang Indonesia miliki. Mulai dari sejarah, kebudayaan, pendidikan, kesehatan, bahasa, maupun kondisi tempat tinggal. Pada waktu itu, masyarakat membicarakan masalah persatuan yang harus ada pada negara Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena komunikasi yang sulit terjalin antar suku bangsa. Tepatnya dengan kondisi masyarakat yang terbagi-bagi oleh kolenialisme Belanda serta keinginan yang begitu besar untuk menyatukan Indonesia. Pada Sumpah Pemuda pula Sang Saka Merah Putih lahir beriringan dengan lagu kebangsaan kita Indonesia Raya. Merah yang melambangkan keberanian dan putih yang melambangkan kesucian.

Semua hal muncul pasti karena ada faktor yang mendukung. Munculnya kemajemukan Indonesia itu sendiri didukung oleh geografi Indonesia, budaya, suku, bahasa, ras, maupun latar individu yang berbeda. Apabila dipandang dari kacamata geografi,  Indonesia yang tak lain dan tak bukan ialah negara kepulauan. 

Iklim dan letak astronomi Indonesia juga merupakan faktor pendukung lainnya. Letak Indonesia yang diapit oleh dua samudera dan dua benua. Dua iklim di Indonesia yang sudah terlalu akrab dengan kita. Lantas bagaimana pandangan dari geologi Indonesia. Tentu kita tahu negara Indonesia berada pada lempeng tektonik. Tidak sedikit bukit, pegunungan, dan gunung, baik yang aktif maupun tidak aktif mengisi keindahan kemajemukan alam Indonesia. Faktanya, banyak Sumber Daya Alam yang terkandung di balik kacamata geologi Indonesia. Kekayaan tersebut tersebar dari kota Serambi Mekah sampai Merauke. Mulai dari Bukit Barisan di pulau Sumatera sampai Gunung Jayawijaya di pulau Irian Jaya.

Seperti hal pada umunya, negara kemajemukan juga memiliki ciri-ciri khusus. Mulai dari keanekaragaman budaya dan bahasa. Keberagaman budaya tentunya menjadi ciri yang paling mendasar. Ciri-ciri kemajemukan Indonesia lainnya juga bisa dilihat dari kacamata agama, ras, dan  suku bangsa. Agama merupakan suatu kepercayaan yang telah dituntun dengan kitab suci. Indonesia memiliki lima agama yaitu Islam, Kristen, Budha, Hindu, dan Katolik. 

Sedangkan ras, ras adalah sekelompok masyarakat yang memiliki sifat dan fisik yang diturunkan dari orang terdahulu. Perbedaan fisik seperti bentuk rambut ada yang ikal maupun lurus dan warna kulit ada yang putih maupun cokelat. Beda warna satu bendera. Walaupun warna kulit kita berbeda tapi kita tetap punya satu bendera yang sama. Ia adalah Sang Merah Putih. Bagaimana dengan suku bangsa? Suku bangsa ialah pengelompokkan masyarakat berdasarkan tempat asal dan kebudayaan. Tentunya suku bangsa sangat berpengaruh dalam kemajemukan Indonesia.

Pada arus reformasi seperti ini, supaya kita bisa mencapai Indonesia baru. Maka kita harus sering mengingat-ingat  makna dari kemajemukan Indonesia yang berbasis pada konsep Bhinneka Tunggal Ika. Maksudnya, sekali pun kita berada dalam satu kesatuan yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tentunya jangan diabaikan maupun dilupakan bahwa bangsa Indonesia itu beragam. 

Dengan itu keberagaman Indonesia senan tiasa menjadi ciri khas mendalam yang Indonesia miliki. Keberagaman tersebut akan indah jika kita bisa saling menghormati satu sama lain tanpa adanya rasisme. Lalu, kita dapat menggeserkan kemajukan dan menggantikannya dengan keBhinnekaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun