Mohon tunggu...
Nurrahman Fadholi
Nurrahman Fadholi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa, pengajar, penulis

Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Terbuka Yogyakarta dan pengajar Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Sampai Paylater Membuat Kita Menjadi Konsumtif

15 Mei 2022   12:19 Diperbarui: 15 Mei 2022   12:26 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berbelanja online. (sumber : grid.id)

Berbelanja merupakan suatu hal yang harus dilakukan oleh semua orang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jika pada beberapa tahun yang lalu sebelum adanya berbelanja secara online, berbelanja dilakukan di suatu tempat yang dipergunakan untuk jual beli seperti pusat perbelanjaan, pasar, ataupun toko.

Namun pada era yang sudah serba digital seperti saat ini, berbelanja pun bisa dilakukan hanya dengan menggunakan segenggam smartphone tanpa perlu meninggalkan rumah sama sekali. Berbelanja dengan cara ini telah diterapkan saat pemerintah Indonesia memberlakukan lockdown akibat dari merebaknya virus Corona pada awal Maret 2020 silam.

Aplikasi belanja online pun semakin bermunculan seperti Tokopedia, Lazada, Blibli, dan lain sebagainya. Pembayarannya pun tidak harus dengan uang tunai, melainkan menggunakan uang elektronik atau e-money. Selain itu, aplikasi belanja online tersebut juga menggunakan sistem pembayaran paylater. Apa itu paylater?

Paylater adalah pembayaran yang dilakukan setelah barang yang dibelinya sudah sampai, namun dengan cara mencicil atau menunda hingga jatuh tempo yang ditentukan. Sistem ini hampir sama dengan Cash On Delivery (COD), hanya saja sistem COD menggunakan uang tunai untuk membayarnya jika barangnya telah sampai ke tujuan.

Sistem paylater sama halnya dengan hutang namun membayarnya dengan menggunakan transaksi secara digital. Meskipun telah dianggap sangat meringankan, namun justru sistem ini akan memberatkan jika yang bersangkutan tidak dapat membayarnya. Seperti halnya saat kita menggunakan pulsa darurat, maka secara tidak sadar pulsa kita akan terus menerus terpotong setelah mengisi pulsa dikarenakan pulsa tersebut untuk membayar pulsa darurat yang kita gunakan.

Namun sebenarnya, paylater itu akan terasa ringan jika kita menggunakannya dengan bijak dan sesuai kebutuhan. Namun, jika kita terlalu konsumtif dengan membeli barang yang sama sekali tidak kita butuhkan, maka akan terlalu memberatkan penggunanya. Maka dari itu, meskipun sudah ada paylater, kita jangan terlalu konsumtif agar tagihan kita tidak membengkak. Belilah barang sesuai kebutuhan, bukan sesuai keinginan. Inginnya biar dipandang sebagai orang kaya, namun kalau tagihan hutang membengkak, apa tidak pusing nantinya? Hiduplah secara wajar saja dan tidak perlu dipandang secara berlebihan. Maka dari itu, jangan gunakan paylater untuk gaya hidup yang konsumtif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun