Bupati Kolaka Timur, Samsul Bahri Madjid dikabarkan meninggal dunia pada tanggal 19 Maret 2021 silam. Hal ini sangat meninggalkan duka bagi warga Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Pasalnya, beliau belum genap sebulan dilantik sebagai bupati. Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, bupati yang baru dilantik pada tanggal 26 Februari 2021 ini sempat bertanding sepak bola bersama jajaran pengurus Partai Gerindra di Lapangan Nur Lamtoro pada pukul 17.00 WITA. Samsul Bahri Madjid meninggal pada usia 53 tahun.
Peristiwa ini seolah mengingatkan kita pada peristiwa yang terjadi pada Bupati Gunungkidul periode 2010-2015, Ir. Sumpeno Putro. Bupati yang pada masa pemerintahannya berpasangan dengan Badingah ini meninggal dunia pada tanggal 3 November 2010 di Rumah Sakit Medistra Jakarta. Sebelum wafat, bupati yang pernah menjabat sebagai Staf Ahli Kepala BULOG ini melakukan kegiatan perjalanan orientasi lapangan di Pontianak, Kalimantan Barat. Namun pada tanggal 3 November 2010 setibanya di Jakarta, alumnus S1 Perikanan Universitas Gadjah Mada ini mengalami sesak nafas, hingga pingsan dan dilarikan di Rumah Sakit Medistra Jakarta yang akhirnya membuat sang bupati menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sama seperti Samsul Bahri Madjid, Ir. Sumpeno Putro baru sebentar menjabat sebagai bupati. Hanya saja masa jabatan Ir. Sumpeno Putro kala itu baru terhitung 99 hari sejak dilantik pada tanggal 28 Juli 2010 bersama wakil bupati Badingah. Ir. Sumpeno Putro wafat pada usia 63 tahun karena serangan jantung, sama seperti Samsul Bahri Madjid. Berita ini sangat mengejutkan bagi warga Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta kala itu. Pada tahun 2011, wakil bupati Badingah menggantikan posisinya sebagai bupati dan posisi wakil bupati dijabat oleh Immawan Wahyudi.