Mohon tunggu...
Nurohmat
Nurohmat Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Pecinta Literasi dan Pendaki Hikmah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesan untuk Anakku: Ikhlaskan Niat Mencari Ilmu

21 Maret 2021   19:39 Diperbarui: 21 Maret 2021   19:48 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pesan untuk Anakku: Ikhlaskan Niat Mencari Ilmu

Oleh : Nurohmat

Anakku, mencari ilmu adalah kebutuhanmu sebagai manusia. Mulai saat ini, kuatkan tekadmu untuk mencari ilmu, dan ikhlaskan niatmu. Tanpa ilmu, kamu bukan siapa-siapa. Ilmu yang kau raih dan perjuangkan akan menerangi langkah hidupmu. Sejatinya, ilmu adalah warisan para Nabi, untuk itu kejarlah ia sekuat tenaga agar kau memperoleh warisan ilmu itu, untuk kau amalkan dan kau tebarkan sehingga keberkahan hidup senantiasa menyertaimu.

Keikhlasan dalam mencari ilmu adalah bukti nyata ketauhidan. Engkau harus menyadari bahwa berharap ridha dari Allah SWT adalah sebaik-baiknya tujuan. Dalam mempelajari ilmu, jangan pernah berharap apapun kecuali keridhaan Allah SWT. Jangan pernah khawatir tidak menjadi apapun. Allah SWT telah berjanji akan memuliakan orang-orang yang beriman dan orang yang berilmu, untuk itu engkau tidak perlu khawatir karena sebaik-baiknya janji, setepat-tepatnya janji adalah janji Allah SWT. 

Bila hati kita ikhlas maka hambatan dan rintangan yang menghadang dalam mencari ilmu tidak akan membuatmu lunglai serta putus asa. Semua akan terasa ringan untuk dijalani. Ilmu adalah sesuatu yang berharga. Sesuatu yang berharga pasti tidak mudah untuk didapat. Ingatlah akan batu intan permata, yang hanya didapatkan dengan menggali timbunan bebatuan yang dalam. Ingat pula mutiara manikam yang hanya didapatkan di kedalaman lautan dan samudera. Begitu pula ilmu, engkau harus menggapainya dengan penuh semangat dan ketekunan dalam belajar bukan bermalas-malasan.

Belajar adalah ibadah. Tuhanmu akan menerima Ibadahmu jika engkau tulus dan ikhlas menjalankannya. Bersemangat belajarlah sebagaimana Nabi Idris a.s. belajar, belajarlah sebagaimana semangat para ulama salaf belajar. Tidak sedikit diantara mereka yang menghabiskan malamnya sepertiga malam pertama untuk belajar, sepertiga malam kedua untuk tidur, dan sepertiga malam berikutnya untuk mendirikan shalat malam. 

Anakku, belajarlah engkau sebagaimana seorang prajurit yang bertempur di medan perang. Perhatikan baik-baik adakah diantara mereka berleha-leha ? Mereka semua mengerahkan segenap perhatian dan tenaganya untuk memenangkan pertempuran. Begitu pula sebaiknya engkau belajar, curahkanlah perhatian segenap hatimu untuk mempelajari ilmu yang sedang kau pelajari. Bila ada yang tidak kau pahami tentang ilmu yang sedang dipelajari, bertanyalah kepada orang yang lebih mengetahui sebagaimana Allah memerintahkan kita untuk bertanya kepada ahli ilmu bilamana engkau tidak mengetahuinya.

Bersabarlah terhadap gurumu, hormati mereka, muliakan mereka, dan doakan mereka di selepas shalatmu. Gurumu adalah orang yang menunjukkan jalan pengetahuan kepadamu. Tidak sepantasnya seorang murid berlaku tidak pantas terhadap gurunya. Keberkahan ilmu yang engkau pelajari bergantung kepada penghormatanmu terhadapnya. 

Bila engkau berbeda pendapat dengan gurumu, maka hormatilah perbedaan itu tanpa harus mempermalukan gurumu. Kebenaran hanya milik Allah semata, bisa jadi apa yang kau anggap benar memiliki kelemahan dan kekeliruan yang tidak engkau sadari. Untuk itu, hormatilah perbedaan itu.

Anakku, atas ijin Allah manusia pertama, yakni Nabi Adam a.s. diberikan keutamaan dan kemuliaan dibandingkan para malaikat lantaran ia diberikan anugerah ilmu pengetahuan oleh Allah SWT. Ingatlah anakku, ilmu harus diiringi dengan ketaatan dan kepatuhan bukan kesombongan. 

Iblis laknatullah adalah contoh makhluk yang diberikan Ilmu tapi diikuti dengan kesombongan. Tidak ada manfaat sedikitpun bila ilmu diikuti dengan kesombongan. Ilmu yang disertai dengan kesombongan hanya akan mencelakakan diri dan juga orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun