Mohon tunggu...
Nurohmat
Nurohmat Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Pecinta Literasi dan Pendaki Hikmah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masa Depan Anak Shubuh

20 Juni 2019   03:02 Diperbarui: 20 Juni 2019   03:08 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sesuatu yang sangat manusiawi bila orang tua turut mengkhawatirkan masa depan anak-anaknya. Khawatir bila anak-anaknya kurang sukses dikemudian hari, khawatir bila anak-anaknya malah merepotkannya dihari tua. Khawatir bila anak-anaknya tidak peduli  di usia senjanya. Khawatir bila anak-anaknya jauh dari nilai-nilai agama. Dan kekhawatiran lainnya.

Sejatinya, hanya seseorang yang bermental pejuang yang akan menggenggam masa depan yang gemilang. Shubuh adalah simbol perjuangan. Berjuang melawan lelah, rasa kantuk, dan rasa malas.

Tidak heran jika Teuku Umar, pejuang
Serambi Mekkah lebih memilih calon pasukannya dari barisan sholat shubuh berjamaah  untuk melawan penjajah Belanda. Karena mental pejuang dengan sendirinya ada dalam dada mereka yang secara istiqomah berjamaah shubuh di Masjid.

Untuk itu, sertakanlah anak-anak kita dalam barisan waktu shubuh , berjuanglah dengan sabar untuk mengajak mereka untuk berjamaah shubuh di Masjid. Perjuangan orang tua untuk menghantarkan mereka ke gerbang kesuksesan dimulai diwaktu ini. Ajaklah, sertakan mereka, dan doakan mereka di waktu ini.

Waktu dimana malaikat siang dan malam berkumpul, barang siapa yang menjalankan shalat shubuh dan memohon doa, akan didoakan oleh seluruh malaikat dan disampaikan langsung kepada Allah, begitulah keterangan orang-orang yang berilmu.

Waktu shubuh adalah waktu tersebarnya rahmat, banyak permintaan yang diberi dan dikabulkan, dan juga nikmat semakin sempurna kala itu.

Selama kita menyertakan anak-anak kita dalam barisan shubuh berjamaah di Masjid. Jangan khawatirkan masa depan mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun