Pembelajaran sosial emosional merupakan proses pembelajaran bagi para peserta didik untuk mengelola emosi, peduli terhadap orang lain, berperilaku baik, membuat keputusan yang baik serta tanggung jawab. Keterampilan sosial emosional inintidak bisa terjadi begitu saja tetapi memerlukan proses untuk mewujudkannya yang di mulai dari pembentukan sosial emosional dari lingkungan sekolah.
Seseorang yang sosial emosionalnya terlatih dengan baik maka iya akan semakin terampil dalam memecahkan masalah pada dirinya sendiri, iya bisa mengendalikan berbagai gagasan yang negatif dalam berbagai kondisi dan juga dapqt menerima apa yang di inginkan oleh temannya yang lain.
Orang tua dan guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran sosial emosional learning ini oerang dan guru menuntun anak-anak untuk mampus bersosialisai dan berinteraksi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya.
Pembelajaran sosial emosional learning atau biasa di singkat SEL ini adalah proses dimana siswa belajar untuk mengenali dan mengelola emosi, peduli tentang orang lain, membuat keputusan yang etis, mengembangkan hubungan yang positif dan menghindari perilaku negatif (Elias dkk,1997).
Anak yang mampu mengembangkan dan mengelola sosial emosional learning dengan baik akan menjalani hidup yang baik dan bisa di terima di lingkungan sekitarnya sehingga mendorong kesuksesan akademis mereka. Komponen sosial emosional learning (SEL) secara aplikatif akan berkembang dalam konteks pendidikan.
Setiap tahap pendidikan secara tidak langsung mengajarkan anak tentang berbagai macam budaya yang ada dalam diri setiap orang yang di mana meraka bisa saling menghargai satu sama lain dalam berinteraksi atau berdialog, memecahkan masalah dan mengmbil keputusan yang baik.
Tingkat keberhasilan anak dalam mengelola sosial emosional ini menentukan bahaaiman sikap dan perilaku anak akan masa yangbakan mendatang, bagaiman iya bisa mengendalikan dirinya, mengabil suatu kepusan serta bertanggung jawab dalam bersikap denga dirinya maupun dengan lingkungan sosialnya.
Tingkat keberhasilan anak dalam mengelola sosial emosional ini menentukan bahagaiman kopetensi-kopetensi sikap dan perilaku anak di masa akan mendatang, bagaiman iya bisa mengendalikan dirinya, mengabil suatu kepusan serta bertanggung jawab dalam bersikap denga dirinya maupun dengan lingkungan sosialnya.
Ada lima kopetensi yang ada dalam Pembelajaran sosial emosional learning ini, antara lain:
- Kesadaran diri (self Awareness)
Sesuai dengan namanya self Awareness merupakan kemampuan untuk mengenali diri secara akurat mengenai emosional, pikiran dan nilai yang ada dalam diri.
Orang yang memiliki kesadaran diri yang tinggi mampu menilai secara akurat kekuatan dan keterbatasan dalam dirinya, karena hal ini perlu diajarkan pada anak sejak meraka masih dini. Kesadaran diri ini memili beberapa poin penting untuk di ketahiu antara lain :
Mengidentifikasi emosi, seseorang harus bisa mengidentifikasi emosi yang di miliknya karena emosi ini saling terkait dengan aktivitas yang akan di lakukan, dan jika seseorang tidak mampu mengidentifikasi emosi yang ada dalam dirinya akan mengganggunya dalam melakukan suatu aktivitas karena ketika iya tidak mampu mengontrol emosi dalam dirinya iya akan mengambil suatu keputusan yang negatif yg merugikan dirinya.
Mengenali keunggulan dalam dirinya, ketika seseorang mampu mengenali keunggulan dalam dirinya maka akan sangat membantu dalam proses perkembangan emosinya, jadi anak bisa fokus pada keunggulan yang ada dalam dirinya dan buka fokus pada kekurangannya yang bisa mempengaruhi perkembangan emosinya.
Memliki kepercayaan diri, ketikak anak memliki rasa percaya diri maka akan mempengaruhi kehidupan sosialnya, contonya ketiaka anak meliki kepercayaan diri maka iya tidak akan takut atau malau-malu ketika berkomunikasi dengan orang lain, dan selanjutnya adalah memliki keyakinan, ketika seseorang memiliki keyakian maka iya bisa mencapai apa yang menjadi tujuannya.
- Menejemen Diri (self Management)
Menejemen Diri ini berkaitan dengan bagaimana kemampuan untuk mengatur emosi, pikiran, perilaku, dan berbagai situasi. Kemampuan ini juga berkaitan dengan bagaiman seseorang menghadapi tanatangn dalam mencapai tujuan, dalam hal ini anak membutuhkan dorongan dari dalam dirinya agar iya bisa mencapi tujuan yang di inginkan.
Dengan begitu anak akan lebih terorganisir, produktif dan maksimal waktu serta menyaring informasi yang relavan dengan tujuan baik.
- Kesadaran Sosial (sosial Awareness)
Kesadaran Sosial ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk bisa berempati dengan orang lain dan bisa mengambil perspektif dari berbagai sudut pandang. Kemampuan ini akan sangat bermanfaat bagi anak ketika iya dewa dan menemui banayak orang dengan latar belakang dan budaya yng berbeda.
Dan ketika seseorang tidak memiliki kesadarn Sosial maka iya akan mudah menghakimi tampa melihat dari sudut pandang yang lain dan sulit untuk berpikir terbuka. Maka dari itu seja kecil anak oerlu di bimbing dan latih tenatang kesadaran sosial.
- Kemampuan Berelaksi (Relationship Skill)
Kemampuan Berelaksi ini berkaiatan dengan kemampuan seseorang dalam memelihara suatu hubungan yang baik dengan diri sendiri dan orangn lain.
Menjalin komunikasi yang baik antara individu dan kelompok akan sanagat bermanfaat ketika anak bekerja sama dalam tim baik dalam skala besar maupun skala kecil.
Kemampuan ini juga mempengaruhi seseorang untuk bertahan dari tekanan dan meminta bantuan kepada orang lain. Anak yang mampu bertahan dari tekanan sosial yang berpotensi merugikan dirinya hal ini sangat erat kaitannya dengan self management skill.
- Yang terakhir adalah Pembuatan Keputusan Bertanggung Jawab (Responsible Decision Making)
Kemampuan ini memuat ke empat kopetensi tadi. Perlu di ketahui juga bahwa pembelajaran sosial emosional learning itu tidak hanya di lakukan di sekolah aja dalam lingkup yang lebih besar, keluarga dan lingkungan sekitar juga berperan penting dalam perkembangan sosial emosional anak.