Mohon tunggu...
Nurmani
Nurmani Mohon Tunggu... Guru - Belajar sepanjang hayat

Guru SDN Kaliabang Tengah I. Kota Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Bekasi dan Tanah Abang

13 November 2017   23:41 Diperbarui: 13 November 2017   23:55 2391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Antara Bekasi dan Tanah Abang.

Minggu, 12 November 2017. Pukul 06 15, aku berangkat ke stasiun Bekasi dengan menggunakan ojek online. Perjalanan sekitar  20 menit aku sudah tiba di stasiun Bekasi. Baru kali ini aku berpergian sendiri, dengan kereta api. Awalnya anakku agak ragu untuk melepas kepergianku. Tapi aku yakinkan dia, bahwa aku pergi ke pasar Tanah Abang bersama adikku. 

Tiba di stasiun  Bekasi, aku bertanya dahulu dengan satpam yang sedang bertugas. Maklum saja aku diberikan kartu Tiket kereta anaku dan baru pertama kali memakainya. Malu bertanya sesat dijalan, itu aku jadikan mottoku saat ini, agar selamat sampai ditujuan. Tak apalah sedikit repot yang penting perjalananku lancar dan aman. Setelah mendapatkan penjelasan dari satpam tentang kartuku, aku menuju KRL yang sudah berada di peron 3. Beruntung saat aku masuk ke KRL , masih sepi, banyak bangku kosong. Maklumlah ini hari Minggu, hari libur. Jadi tidak banyak orang yang menggunakan jasa angkutan ini. Beda sekali kalau pergi dihari jam kerja, jangankan duduk, untuk berdiri saja susah. Berhimpitan. Kadang, saking penuhnya sampai tidak bisa bepegangan. Tubuhku diapit oleh penumpang yang lain. Itu pengalamanku saat aku pergi dengan suami ke daerah Citayam beberapa minggu yang lalu.

Aku duduk di pojok. Dekat pintu KRL, disampingku ada ibu separuh baya bersama anak perempuannya. Dihadapanku duduk wanita tua, lebih tua dari ibuku 2 atau 3 tahun. Ah ...aku jadi berfikir, nenek setua ini saja berani jalan sendirian. Kenapa aku harus takut. Kulihat dia bangun dari duduknya untuk bertanya kepada satpam yang berdiri dipintu. Dia baru saja menanyakan jadual kereta terakhir yang menuju Cikarang.

Tidak lama kemudian, terdengar suara dari dalam kereta, bahwa kereta menuju Manggarai akan berangkat pukul 06.55. Alhamdulillah, aku bersyukur karena kereta segera berangkat. Aku mulai membaca doa naik kendaraan. Aku ambil Hpku, aku akan memanfaatkan waktuku dengan membaca alquran dari gawaiku, sambil menunggu SMS dari adikku.

KRL melaju dengan cepat. Tiap stasiun KRL selalu berhenti, sekitar 3 -5 menit kereta sudah jalan lagi. Aku saat ini sudah merasakan nyaman sekali dengan perjalananku tanpa teman. Biasanya aku selalu didampingi kalau berpergian. Oleh suami, teman, anak. Ya..kali ini sampai stasiun manggarai aku akan sendirian, tanpa orang yang ku kenal disampingku.

Sekitar 15 menit kemudian , adikku SMS melalui HPnya. Dia terlambat karena motor ojek online  yang ditumpanginya , mengalami sedikit masalah. Yaitu bannya bocor.

Aku hanya membalas SMSnya bahwa aku baik baik saja. 

Adikku inilah yang memotivasiku, agar aku harus bisa dan berani untuk pergi sendiri. Sudah sering aku pergi ketanah abang bersamanya tapi dia yang selalu menungguku di Stasiun Bekasi. Padahal rumahnya di dekat stasiun klender baru. Jadi dia mundur dulu beberapa stasiun untuk menjemputku.

Alhamdulillah, aku selamat sampai di stasiun Manggarai. Aku harus menunggu adikku yang masih dalam perjalanan. Aku menunggu di dekat tangga keluar masuknya para penumpang. Duduk dibangku besi. Sambil mengamati lalu lalang kereta dan orang  orang yang sibuk berjalan menuju kereta. Aku menunggu di peron 5. Di stasiun Manggarai adalah tempat transit bagi para penumpang yang menuju ke Jakarta, depok atau tangerang. Selama aku menunggu sudah ada 2 kereta yang berangkat ke stasiun tanah abang. 

Akhirnya aku bisa bertemu dengan adikku setelah agak repot mencari dan menelpon  diantara kerumunan orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun