Mohon tunggu...
Nurmalita Eka Putri Wibowo
Nurmalita Eka Putri Wibowo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Ahmad Dahlan

Pencari Jati Diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Media Konvensional dan Media Baru

1 April 2021   18:08 Diperbarui: 1 April 2021   18:12 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perkenalkan, nama saya Nurmalita Eka Putri Wibowo. Saya berkuliah di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dengan Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi. Saya mulai memasuki dunia perkuliahan pada tahun 2019. So, saya disini akan memberikan penjelasan apa itu media konvensial dan media baru dan pengalaman saya ketika menggunakan kedua media tersebut.

Perkembangan teknologi sudah berkembang dengan pesat. Apalagi dengan adanya inovasi dan  kreativitas yang muncul dan mengalami perubahan dengan cepat dan pesat. Ditambah lagi dengan adanya informasi yang dan komunikasi yaitu internet yang muncul menjadikan teknologi menjadi makin mudah untuk digunakan.

Banyak  perubahan pada pola hidup masyarakat ketika teknologi terus berkembang. Seperti pada saat hendak mencari berita, masyarakat harus membaca koran/menonton berita televisi untuk mendapatkan berita yang aktual dan terpercaya. Namun, dengan adanya teknologi yang terus berkembang, masyarakat tidak perlu sungkan dan repot-repot untuk mengakses berita. Seperti membaca melalui berita online di interne dan melalui media sosial yang ada. Pada perubahan tersebut, bisa dikatakan bahwa adanya perubahan media yang terjadi dari masa ke masa. Dari media konvesional menjadi media baru.

PENGERTIAN MEDIA KONVENSIONAL

Media konvensional merupakan institusi yang berperan sebagai agent of change, yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Menurut Bungin (2006:85) dalam menjalankan paradigmanya media konvensional berperan Sebagai institusi pencerahan massa yaitu sebagai media edukasi. Media konvensional juga bisa menjadi media informasi, yaitu media yang setiap saat menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan informasi yang terbuka dan jujur dan benar disampaikan media massa kepada masyarakat, maka masyarakat akan menjadi masyarakat informatif. Selain itu, media massa juga berperan sebagai media hiburan serta menjadi institusi budaya, yaitu institusi yang setiap saat menjadi corong kebudayaan dan katalisator perkembangan budaya.

Surat kabar merupakan salah satu media konvensional yang paling tua dibandingkan dengan jenis media konvensional lainnya. Sejarah telah mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak ditemukannya mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1609 di Jerman (Ardianto dan Lukiati, 2004:99). Pendahulu surat kabar ini adalah surat alih-alih buku---buletin yang tersebar melalui sistem layanan perdagangan dan jual beli  internasional.Surat kabar dianggap sebagai bentuk inovasi yang lebih baik daripada buku yang dicetak, yaitu penemuan bentuk literatur, sosial, dan budaya baru. Artinya, media massa merupakan penyebar informasi kepada khalayak mengenai segala sesuatu yang terjadi.

Jadi, Media konvensional adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Cangara, 2007:122).

Media konvensional merupakan media yang terbit tiap hari secara terus-menerus dengan bentuk tulisan yang mengandung unsur 5W 1H (what, who, when, where, why, dan how) serta media cetak memiliki audiens yang terbatas. Berita pada media konvensional disajikan dalam berbagai bentuk seperti artikel, tajuk, feature dll. Media informasi sangat penting bagi setiap orang untuk mendapatkan hal-hal yang mereka butuhkan. Media informasi awalnya berupa media konvensional seperti surat kabar, televisi, dan radio. Ketiga media konvensional ini memiliki masa kejayaannya masing-masing sebelum digitalisasi melanda.

Surat kabar adalah salah satu media informasi tertua yang mengalami kemunduran perkembangan sejak era revolusi teknologi semakin maju. Kehadiran radio, film, televisi pun ikut menyebabkan perubahan minat masyarakat terhadap surat kabar. Termasuk mengubah pola dan konsep suatu media, terutama media komunikasi yang sudah berkembang cukup lama di sekitar khalayak media. Walaupun begitu, media konvensional seperti radio, media cetak, film, dan tv masih tergolong banyak yang masih menggunakannya.

PENGERTIAN MEDIA BARU

Media baru merupakan perkembangan teknologi komunikasi massa digital dimana seseorang dapat melakukan interaksi melalui dunia maya tanpa bertatap muka langsung dengan bantuan internet. Menurut Mc Quail (2011:148) media baru adalah berbagai perangkat teknologi komunikasi yang memungkinkan adanya digitalisasi dan cangkupan  yang luas untuk penggunaan pribadi sebagai alat komunikasi. Holmes ( 2005:7 ) menyatakan bahwa  intenet merupakan awal mula perkembangan teknologi interaksi global akhir abad ke-20 yang mengubah cakupan serta sifat dasar dari medium komunikasi. Tranformasi ini disebut sebagai "second media age". Dimana media tradisional seperti radio, koran dan televisi telah banyak ditinggalkan oleh masyarakat. Media tradisional memakai pola menyebarkan informasi dari satu sumber ke audiens luas, bersifat satu arah dan bahkan tidak ada interaksi timbal balik antara pengirim dan penerima. Terdapat perbedaan antara media baru dengan media  konvensional seperti media cetak, majalah, tv dan radio dimana para penggunanya tidak dapat  menggunakannya dimana saja, kapan saja, fleksibel serta real time.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun