Mohon tunggu...
Nurmalasari
Nurmalasari Mohon Tunggu... Konsultan - Public Health Specialist

Passionate in Youth4Health & Mental Health | SDGs, Social Network, & Indigenous Enthusiasts

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Tuhan Melabeli Namaku dengan S.KM? (2)

15 Maret 2016   10:28 Diperbarui: 13 September 2017   13:02 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena bersama mereka, Tuhan memberiku jawab akan sebuah tanya yang besar, bergejolak dalam akal dan pikiran, menggelayut indah dalam setiap perjalanan langkah.

"Tuhan, kenapa Engkau menjadikanku seorang SKM? Kenapa bukan Filsuf (betapa besarnya keinginan diri untuk menyabet gelar Ahli Filsafat), atau seorang matematikawan juga fisikawan (dimana dulu waktu kecil kedua hal itu seperti teman dekat yang selalu menemani)?".

Karena yang paling dibutuhkan mereka saat ini bukanlah kepandaian bersilat lidah Sang Ahli Filsafat ataupun kejeniusan Sang Ahli Matematika menjabarkan fungsi aljabar juga Sang Ahli Fisika yang menjelaskan secara gamblang kenapa apel jatuh ke bawah.

Yang dibutuhkan mereka sekarang adalah sosok yang mampu mendorong mereka untuk berani bermimpi menjadi Sang Ahli Filsafat atau Sang Ahli Matematika atau Fisika dan Ahli-ahli lainnya. Dorongan dalam bentuk semangat dan motivasi bahwa mereka bisa lebih dari ini. Bisa lebih hebat dari saat ini. Asalkan "Sehat" menjadi teman paling dekat mereka.

Sosok yang mendukung "Sang Pahlawan Tanda Jasa" agar dapat mencetak Generasi Muda yang tidak hanya cerdas namun sehat.

Dan itulah mengapa aku percaya Tuhan melabeli namaku dengan gelar SKM. Menebar harap bahwa aku bisa menjadi salah satu dari sosok itu.

...

Mari bersama-sama saling membahu untuk mewujudkan kesehatan remaja, kesehatan para generasi penerus bangsa.

Salam Semangat!
Salam Generasi Sehat!

#skm #SKMbersatu #inspiringSKM #publichealth #phw #warrior #youthhealth #youthempowerment

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun