Mohon tunggu...
Nurlisa BorlianiSiregar
Nurlisa BorlianiSiregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara

Mahasiswa Magister Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kekuasaan dan Politik

18 Juni 2021   01:19 Diperbarui: 18 Juni 2021   09:41 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa yang dimaksud dengan kekuasaan? Apa perbedaan kepemimpinan dengan kekuasaan? Bagaimana pembaca melihat perspektif politik di era sekarang?

Kekuasaan selama ini sering dianggap sebagai kata yang kotor. Lebih mudah bagi sebagian kita untuk berbicara tentang uang ketimbang tentang kekuasaan. Dimana mereka yang mencoba untuk tidak kelihatan sedang mengejar-ngejarnya, mereka juga yang pandai mendapatkannya akan merahasiakan cara untuk memenangkannya. Kekuasaan selama ini sering dianggap sebagai kata yang kotor. Lebih mudah bagi sebagian kita untuk berbicara tentang uang ketimbang tentang kekuasaan. 

Dimana mereka yang mencoba untuk tidak kelihatan sedang mengejar-ngejarnya, mereka juga yang pandai mendapatkannya akan merahasiakan cara untuk memenangkannya. Untuk mempelajari bagaimana kekuasaaan bekerja dalam organisasi, maka kita harus menggunakan pengetahuan kita untuk membantu menjadi seorang manajer yang lebih efektif. 

Kekuasaan (power) mengacu pada kemampuan yang dimiliki Atasan untuk mempengaruhi perilaku Karyawan sehingga Karyawan bertindak sesuai dengan keinginan Atasan, dimana artinya ini merupakan sebuah potensi yang tidak perlu diaktualisasikan agar efektif dan sebuah hubungan ketergantungan. Kekuasaan merupakan suatu kemampuan atau potensi. 

Seseorang yang bisa saja memiliki kekuasaan tetapi tidak menjalankannya. Barang kali aspek terpenting dari kekuasaan adalah bahwa hal ini merupakan fungsi ketergantungan. Ketergantungan (dependency) disini yang dimaksud adalah hubungan Karyawan dengan Atasan, ketika Atasan memiliki sesuatu yang dibutuhkan oleh Karyawan.

Para pemimpin menggunakan kekuasaan sebagai sarana untuk mewujudkan tujuan kelompok. Para pemimpin mencapai tujuan dan kekuasaan adalah sarana untuk memudahkan usaha mereka tersebut. Adapun perbedaan dari istilah tersebut adalah kekuasaan tidak mensyaratkan kesesuaian tujuan; hanya ketergantungan, sebaliknya kepemimpinan mensyaratkan keserasian antara tujuan pemimpin dan mereka yang dipimpin. Perbedaan keduanya berkaitan dengan arah dan pengaruh. Dimana kepemimpinan berfokus pada pengaruh ke bawah kepada para pengikutnya. Kepemimpinan meminimalkan pola-pola pengaruh ke samping dan ke atas tetapi kekuasaan tidak demikian.

Landasan Kekuasaan

Landasan kekuasaan memiliki dua bagian yaitu kekuasaan umum dan kekuasaan pribadi. Kekuasaan formal atau biasa disebut kekuasaan umum didasarkan pada posisi seorang individu dalam sebuah organisasi. Dimana kekuasaan formal dapat berasal dari kemampuan untuk memaksa atau memberi imbalan atau dari wewenang formal. 

Kekuasaan ini terdiri dari kekuasaan koersif (coercive power) yang merupakan landasan kekuasaan rasa takut. Seperti seseorang memberikan reaksinya terhadap kekuasaan ini karena rasa takut terhadap akibat-akibat negatif yang mungkin terjadi jika ia tidak patuh. Kekuasaan ini mengandalkan ancaman, sanksi fisik yang menimbulkan rasa sakit, frustasi dan pengendalian paksa terhadap kebutuhan dasar fisiologis atau keamanan. 

Selanjutnya ada kekuasaan imbalan (reward power) merupakan kepatuhan yang dicapai berdasarkan kemampuan dalam memberikan imbalan yang dipandang bernilai oleh orang lain dan ada juga kekuasaan legitimasi (legitimate power) yang merupakan kekuasaan yang diterima oleh seseorang karena posisinya dalam hierarki formal sebuah organisasi. 

Selain kekuasaan formal landasan kekuasaan memiliki kekuasaan pribadi dimana kekuasaan pribadi merupakan kekuasaan yang berasal dari karakteristik individual mereka yang unik seperi kekuasaan karena keahlian (expert power) yang merupakan pengaruh berdasarkan keterampilan atau pengetahuan khusus yang berorientasi pada teknologi. Selanjutnya ada kekuasaan rujukan (referent power) yang merupakan pengaruh yang didasarkan pada kepemilikan sumber daya atau sifat-sifat pribadi yang menyenangkan diri seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun