Mohon tunggu...
nurlaras anisa
nurlaras anisa Mohon Tunggu... Novelis - larasanisa

menulis is my life

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Minat Masyarakat Bertransaksi di Bank Syariah di Masa Pandemi?

16 Januari 2021   16:48 Diperbarui: 29 Januari 2021   16:42 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

oleh : Nadia Noor H , Nindiya Chrisna , Nurlaras Anisa,  Putri Sofiany, Rizka Pratiwi,   

(Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang)

Drs. Osmad Muthaher, M.Si

(Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang)

Masyarakat muslim terbesar di dunia ada di Indonesia, ini merupakan pasar potensial yang sangat menggiurkan para pelaku perbankan syariah, apalagi diiringi dengan semakin baiknya kesejahteraan masyarakat, seharusnya di Indonesialah pasar perbankan syariah terbesar di dunia. Faktanya masyarakat muslim di Indonesia masih banyak yang lebih memilih menabung di bank konvensional dari pada di bank syariah.

Berkaitan dengan teori pasar sasaran, selama ini masih berpusat dikota sehingga pasar-pasar yang potensial didaerah tidak mampu dimanfaatkan karena jaringan kantor yang tidak ada, bahkan dikota yang menjadi pusat perkembangannya masih terbilang sedikit.

Indonesia mendapatkan skor 81,93 dengan capaian destinasi wisata halal terbaik, menjadi negara penerbit green sukuk pertama dan menjadi negara dengan populasi muslim terbesar, di kisaran 229 juta orang atau 12,7 persen populasi muslim dunia.Berdasarkan data terbaru OJK, pangsa sektor perbankan mencapai 6,18 persen dengan 14 bank umum syariah, 20 unit usaha syariah, 162 BPR Syariah..

Salah satu cara yang dilakukan OJK dalam memperkuat ekonomi halal dan memperluas layanan keuangan syariah dalam masa pandemi covid-19 ini adalah mendorong pentingnya go digital bagi seluruh ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Karena penyebaran virus corona, saat ini dunia semakin mengarah ke perbankan digital. Hal ini merupakan salah satu hal positif di samping sejumlah efek negatif dan risiko yang dihadapi industri perbankan akibat pandemi Covid-19.Aktivitas masyarakat yang lebih banyak di rumah selama masa pandemi Covid-19 mendorong transaksi elektronik naik signifikan.

Salah satu data dari Bank Syariah menyatakan bahwa selama pandemi corona, Bank Syariah tersebut mencatatkan pertumbuhan nasabah melalui pembukaan rekening secara daring (online). Selama periode Juni 2020, rata-rata per hari, ada seribu nasabah baru membuka rekening secara daring, di era new normal masyarakat semakin terbiasa berinteraksi melalui daring termasuk melakukan pembayaran secara digital(kompas.com, tahun 2020)

Kenaikan transaksi menggunakan mobile banking pada Maret 2020 sebesar 86% secara tahunan atau year on year (yoy). Kenaikan ini salah satunya dipengaruhi oleh tren transaksi yang sudah mulai beralih ke digital dan karena sosialisasi penggunaan layanan electronic channel selama masa pandemi COVID-19, adapun fasilitas yang diberikan diantaranya adalah Top up Uang Elektronik (TapCash, LinkAja, GoPay, OVO, DANA); pembelian pulsa dan paket data, token listrik; pembayaran tagihan telepon dan TV berlangganan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun