Mohon tunggu...
Nur Laili Hawa
Nur Laili Hawa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hi selalu semangat dimanapun kalian berada wahai generasi Indonesia maju!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengelola Emosi Anger dan Fear Pada Anak Usia Dini

12 Desember 2022   18:20 Diperbarui: 12 Desember 2022   18:34 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo teman-teman apa kabar?, semoga senantiasa baik di mana pun kita berada aamiin...

Seperti yang sudah kita ketahui yakni emosi merupakan perasaan yang dirasakan seseorang dan terlihat dari ciri-ciri yang ada atau yang terlihat, contohnya seperti emosi Anger & Fear, ketika seseorang merasa marah maka biasanya mulai nada bicara hingga raut wajahnya akan berubah menjadi sedikit ketus dan murung, dan ketika seseorang merasa takut biasanya akan menunjukkan ekspresi cemas dan gelisah sampai menangis.

Emosi yang terjadi pada orang dewasa tentunya lebih terarah dan dapat dikendalikan oleh individu itu sendiri namun bagaimana kah dengan anak usia dini? apakah mereka mampu mengendalikan emosinya? 

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas pengertian hingga contoh serta bagaimana cara bagi para pendidik dan orang tua untuk dapat bersikap bijak dalam mengelola emosi anak agar anak tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan. 

Apa itu Anger?

Anger atau marah merupakan suatu keadaan di mana seseorang merasa tertolak atau tertentang akan perlakuan seseorang terhadap dirinya. Marah juga dapat dipicu sebab perasaan tidak senang atau pun tersinggung dengan perlakuan orang lain. Emosi marah dapat berupa amarah, rasa sakit hati, sedih, merasa terancam, cemas, bahkan kecewa. Setiap individu memiliki ekspresi yang berbeda-beda saat menunjukkan kemarahannya. Biasanya anger dikaitkan dengan ekspresi wajah dan tubuh yang berbeda, termasuk ketegangan tubuh seperti wajah, alis berkerut, mulut melengkung atau manyun, dll. Lalu apa saja faktor penyebab anger? 

Menurut Zaquest secara garis besar emosi marah biasa disebabkan oleh 2 faktor, diantaranya yakni:

  • Faktor internal

Menyangkut kontrol diri seseorang, pola pandang yang anut serta kebiasaan yang ditumbuhkannya dalam merespons suatu perkara atau permasalahan, contohnya yakni bisa dari faktor keturunan yakni ketika ayahnya mudah marah saat mengadapi suatu hal maka tidak menutup kemungkinan kebiasaan itu turun pada sang anak.

  • Faktor eksternal

Situasi-situasi di luar diri seseorang yang memancing respons emosional, latar belakang, serta budaya, dan lingkungan sekitar, contohnya seperti di mana kondisi seseorang yang sedang tidak mood lalu menerima perlakuan yang tidak nyaman oleh ingkungan sekitar. 

Tidak hanya orang dewasa yang dapat merasakan emosi anger atau marah namun anak-anak pun kerap merasakannya dan berujung pada teriakan hingga tangisan biasa juga disebut rewel. Mengapa demikian? sebab anak masih memiliki kosa kata yang terbatas sehingga tidak mampu mengungkapkan apa yang ia rasakan. 

Salah satu hal yang menurut anak bisa dilakukan agar lingkungan sekitarnya paham bahwa anak tersebut merasa marah maka ia akan berteriak atau pun menangis, contohnya saat seorang anak asik bermain menyusun balok lalu datang temannya yang jail berlari dan langsung menghancurkan mainan balok yang sudah tersusun lalu meninggalkan begitu saja dan sang anak yang sedang bermain balok itu pun spontan teriak dan menangis sebab merasa diperlakukan tidak baik oleh temannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun