Buah Durian (dokumen tokobagus.com)
Mendapat undangan untuk makan durian di pagi hari untuk tasyakkuran Caleg yang "gagal" melaju ke senayan, sulit untuk menolaknya bagi saya. Meski gagal namun bukanlah alasan untuk mengingat jasa-jasa teamnya yang telah berbuat maksimal. Saya kira ini prinsip yang cukup bagus untuk Menutup segala sesuatu dengan kenangan manis walaupun nasib sedang tak mujur minimal degnan durian akan menjadi pemanis dari pahitnya kekalahan. Setelah kalkulasi pengeluaran mulai dirasionalitas, banyak caleg sukses ke senayan yang "lari" dari Team suksesnya karna takut memenuhi seabreg janji pada waktu masa-masa berjuang untuk mendapat dukungan surara. Mulai dari ganti nomor Hp, Alasan kehabisan pulsa, Hp ngedrop dan rumah yang selalau tutup pintu menjadi "exit" yang aman untuk menahan laju pengeluaran yang terus membengkak.
Penjual durian standby di tepi jalan Kasembon (Toko bagus.com)
Sesampainya di lokasi di pinggir jalan Kasembon, puluhan biji durian telah siap dipilih. 20 buah dianggarkan untuk diborong guna disantap berame-rame. Pilihan dari penjual di daerah Kasembon memang selalu jitu, kalupun membusuk maka akan diganti dengan yang baik. Itu kelebihan dari membeli tapi tak boleh dimakan di tempat. Seharusnya per orang akan mendapat jatah 3 durian, belum sampai dua buah dilahap, sudah banyak yang mengundurkan diri karna alasan kesehatan. Tinggal saya dan seorang lagi yang harus menghabiskan sisa durian yang masih utuh. Untuk menghabiskan durian sebanyak itu memang membutuhkan nyali terlebih alasan kesehatan menjadi utama penyebab untuk menghentikan makan durian tersebut. Teringat Nasehat dari Kawan. Durian yang sudah terlanjur "dibooking" tidaklah baik untuk ditinggal begitu saja tanpa dimakan. Berbekal nasehat dari kawan bahwa kulit dalam durian yang berwarna putih tempat buah durian beserta biji berada bisa menjadi penetral dari lemak-lemak durian yang membahayakan tubuh.