Aku berjanji akan membalasnya suatu saat.
Belenggu kertas itu nyata dalam hidupku. Saat aku ingin menembus kertas yang lain. Kertas itu justru menghambat prosesku.Â
Ini benar memuakkan.Â
Menggial perutku malam ini. Hanya karna kertas sialan itu.Â
Oh Tuhan, aku harap bisa punya banyak kertas seperti itu.Â
Aku sungguh lelah di hambat begini olehnya.Â
Medan, 20 September 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!