Mohon tunggu...
Khof H
Khof H Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Mari menjadi tidak sederhana!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sejatinya kabaikan itu akan kembali pada kodratnya.

20 September 2020   02:28 Diperbarui: 30 Oktober 2020   19:32 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berjanji akan membalasnya suatu saat.

Belenggu kertas itu nyata dalam hidupku. Saat aku ingin menembus kertas yang lain. Kertas itu justru menghambat prosesku. 

Ini benar memuakkan. 

Menggial perutku malam ini. Hanya karna kertas sialan itu. 

Oh Tuhan, aku harap bisa punya banyak kertas seperti itu. 

Aku sungguh lelah di hambat begini olehnya. 

Medan, 20 September 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun