Mohon tunggu...
Nur Khasanah
Nur Khasanah Mohon Tunggu... Penulis - Mencari dan Berbagi Pengetahuan Dengan Menulis

.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menghindari Penularan Cacar Air

25 Maret 2023   09:09 Diperbarui: 25 Maret 2023   09:53 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antrian di PuskesmasFoto : Dokpri 

Jum'at kemarin, se pagi ini aku sudah berada di Puskesmas Paguyangan, ikut mengantri guna mendapatkan pelayanan kesehatan. Anakku yang nomor tiga mendadak sakit, namanya Tiara.


Hari pertama puasa, Tiara mengeluh sakit, katanya kepala pusing, badan juga anget, tapi katanya terasa dingin, karenanya minta pake jaket. Ya sudah, mending dibatalkan dulu puasanya, makan, terus minum obat, begitu kataku. Mungkin agak berat juga anakku untuk melakukannya, tapi demi kesehatan, akhirnya anakku pun mau menuruti kata-kata orangtuanya untuk membatalkan sementara puasanya.

Setelah minum obat, kok sepertinya anakku belum sembuh juga, hingga sorenya keluar bintik-bintik yang sepertinya makin besar bulatan-bulatannya dan berisi air bening. Oalah, ternyata anakku kena cacar air, pantas saja sebelum keluar bintik-bintiknya badan Tiara panas.

Penyakit cacar, jika dibandingkan dulu dan sekarang, memang perbedaannya cukup menonjol. Dulu orang tua menyebut penyakit ini dengan istilah "kenang adem", atau "kenang bagus". Si penderita akan merasa beruntung jika kemudian muncul bintik bintik merah yang merata. Menurut pendapat mereka, justru kalau tidak muncul bintik bintik merah tersebut, maka akan berbahaya bagi si penderita. Mereka menyebut bintik bintik merah tersebut dengan kata "mudal". 

Anak yang terkena cacar air juga tidak boleh mandi, dengan alasan nanti jika cacar air tersebut pecah, maka keluar airnya dan akan menular pada kulit yang dialiri air dari cacar tersebut. Orang jawa menamai air bening tersebut "japah".

Pendapat tersebut jauh berbeda dengan pendapat tim medis. Orang yang terkena cacar air justru harus mandi, karena dengan mandi akan terjaga kebersihan badannya sehingga cacar tidak terlalu menular ke bagian kulit tubuh lainnya, sehingga akan cepat sembuh.

Dilansir dari halodoc.com, cacat air merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus yang bernama varicella. Penyakit satu ini sangat mudah penularannya. Uniknya, jika seseorang sudah terkena cacar air, maka orang tersebut tidak akan mengalaminya lagi, karena kekebalan tubuh sudah mengenalinya, dan bakteri dari cacar akan menetap dalam tubuh penderita.

Gejala dari cacar air sama persis dengan yang dialami anakku. Gejala tersebut diantaranya demam, sakit kepala, kehilangan selera makan, nyeri orot, rasa lelah berlebihan, dan mual. Mungkin karena anakku kurang begitu merasakan atau bagaimana, jadi yang dikeluhkan hanya kepala pusing/puyeng, kemudian keluar bintil-bintil merah berisi cairan.

Perawatan dari penyakit cacar air ini memang cukup lama, dan harus telaten. Biasanya kalau jaman dulu, karena terbatasnya obat-obatan, orangtua menyarankan agar anak yang terkena cacar air sering di kasih makan daging pitik (anak ayam) yang di bakar, maka luka akibat cacar akan cepat kering. Ya memang ada benarnya juga sih. Karena dengan daging yang banyak mengandung banyak protein dan cara masaknya dibakar, tanpa menggunakan minyak, akan mempercepat pemulihan dari kulit yang luka.

Karena penyakit cacar air ini sangat menular, maka untuk mencegah terjadinya penularan tersebut yaitu dengan beberapa cara, antara lain :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun