Mohon tunggu...
Nur Khasanah
Nur Khasanah Mohon Tunggu... Penulis - Mencari dan Berbagi Pengetahuan Dengan Menulis

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Serba-Serbi Menyambut Datangnya Bulan Suci Ramadhan

22 Maret 2023   21:27 Diperbarui: 22 Maret 2023   21:59 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Serba Serbi Menyambut Datangnya Bulan Suci Ramadhan

Bulan Suci Ramadhan, adalah bulan yang dinantikan kedatangannya oleh kita, umat Islam. Karena pada bulan tersebut Allah begitu Maha Pemurah, mengampuni segala dosa-dosa kita, berlipat-lipat jika kita mau bertaubat, pun ibadah yang kita lakukan, juga akan mendapat pahala yang berlipat-lipat pula. 

Makanya, kita sebagai seorang muslim akan sangat bersukacita menyambut datangnya bulan nan suci ini, namun kita akan menangis bila bulan suci ini pergi berlalu dari hidup kita, karena tidak ada "bonus" yang diberikan Allah SWT atas pahala ibadah kita di bulan-bulan yang lain, dan kita harus menunggu satu putaran lagi atau satu tahun lagi untuk bisa kembali mengalami bulan Ramadhan, itupun juga jika Allah masih memperpanjang umur kita.
Semoga kita diberi umur panjang dan manfaat, Aamiin.

Sudah dapat dibayangkan, bagaimana persiapan persiapan yang kita lakukan menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, terutama bagi kita, kaum ibu. Seperti halnya hari ini. InsyaAllah besok kita melakukan puasa di hari pertama. Sudah barang tentu, berarti ba'da Isya nanti kita melakukan Shalat Tarawih di masjid-masjid atau Mushola.

Anak-anakpun turut menyambut gembira datangnya bulan suci ini. Sejak hari kemarin, terdengar bunyi dag dug, dar, der di sana sini. Mereka asyik sekali dengan permainan barunya, yakni bledugan. Walaupun  permainan ini sebenarnya bukan hal baru, karena mainan ini selalu ada di setiap menjelang puasa tiba.
Karena untuk saat ini, anak-anak sudah tahu kalau main mercon itu dilarang sebab berbahaya, sehingga mereka beralih bermain bledugan yang terbuat dari bambu, buatan mereka sendiri.

Saat sahur tiba nanti, anak-anak juga ramai membunyikan apa yang dapat mereka bunyikan. Mereka berkeliling hingga ke sudut-sudut kampung dengan membawa kentongan, kaleng, ember atau apa saja yang dapat mengeluarkan suara, dan mereka juga sambil bersholawat,  berteriak sahuur, sahuur.
Apa yang dilakukan anak-anak tersebut sangat bermanfaat, khususnya bagi tetangga-tetangga yang harus bangun terutama ibu ibu yang harus menyiapkan makan sahur, sehingga tidak kesiangan karena dibangunkan oleh mereka.

Bila pagi dan sore hari tiba, anak-anak juga berlomba-lomba untuk menunjukkan suaranya untuk mengaji, baik iqro maupun Al-Qur'an di masjid atau musholla dengan menggunakan mikrofon. Mereka terlihat  sangat antusias melakukan kegiatan tersebut setiap hari. Suara bledugan, suara anak-anak tadarusan, suara kentongan di pagi dinihari, menjadi ciri khas disaat bulan Ramadhan. Demikian juga jalan-jalan pagi maupun jalan-jalan sore atau ngabuburit, selalu menjadi kegiatan yang tidak dapat dilewatkan anak-anak di saat bulan Ramadhan.

Ibu-ibupun tidak mau ketinggalan dengan momen-momen yang tidak datang setiap bulan ini. Bulan suci Ramadhan tiba, para ibu sibuk dengan berbagai hal. Menjelang shalat Tarawih, pasti ibu yang biasanya melakukan shalat dirumah, kali ini pasti ingin shalat di masjid atau musholla, sehingga masjid atau musholla akan penuh dengan jama'ah, berbeda dengan hari-hari sebelumnya.

Tradisi di tempat saya, jika mau puasa hari pertama, atau yang disebut malam "unggah-unggahan", sorenya, seperti sore ini, sebagian ibu-ibu membuat ketupat dan lepet dari janur, kemudian sorenya dibawa ke masjid atau musholla. Untuk apa? Untuk disajikan anak-anak yang mengaji atau tadarusan di masjid.

Di media sosial, banyak sekali ibu-ibu bahkan para remaja putri yang sudah mulai menawarkan barang dagangan lewat online, mereka menawarkan barang-barang kebutuhan disaat berpuasa maupun lebaran.
Dan memang, jika kita sedang membutuhkan, maka itu sangat membantu, kita tidak harus keluar atau bepergian untuk mendapatkan apa yang kita butuhkan, cukup di rumah saja, barang sudah ada di depan mata.

Hidangan berbuka puasa, hidangan untuk makan sahur, merupakan menu yang harus ada, harus ibu-ibu persiapkan sehari-hari di bulan puasa, belum lagi baju baru, sendal baru, tas baru, dan lain sebagainya, heeh, semuanya dibuat sibuk dengan semua itu. Tapi alhamdulillah kita selalu ada rizki dari Allah untuk bisa berbuka, berpuasa, dan bermaaf-maafan atau bersilaturahmi disaat hari lebaran tiba. Betapa Maha Pemurahnya, Allah SWT, atas rizki yang selalu dilimpahkan-Nya untuk kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun