Mohon tunggu...
Nur Khasanah
Nur Khasanah Mohon Tunggu... Penulis - Mencari dan Berbagi Pengetahuan Dengan Menulis

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hadirnya Sebuah Harapan bagi Seorang Penyandang Disabilitas

15 September 2020   12:36 Diperbarui: 15 September 2020   12:50 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu PM yang sedang berbelanja kebutuhan untuk usaha kemandirian/Dokpri

Tak dipungkiri lagi, sebuah perhatian, kepedulian, apalagi kasih sayang yang di berikan seseorang kepada orang lain, sekecil apapun akan sangat membawa perubahan yang lebih baik bagi yang menerima. Terlebih jika yang menerima tersebut adalah orang yang benar- benar membutuhkan.

Nyatanya bukan hanya materi semata letak kebahagiaan seseorang, namun lebih dari itu, sebuah perhatian dan kasih sayang yang tulus ikhlaslah yang sejatinya akan membawa kedamaian dan kebahagiaan.

Bagi orang yang menerima, sekaligus akan menumbuhkan rasa bangga akan dirinya yang merasa dihargai, sehingga akan timbul rasa percaya diri yang mungkin selama ini terpendam jauh di dasar hatinya.

Mungkin seperti itulah gambaran yang saat ini dialami oleh setiap Penerima Manfaat (PM) di Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes-Jawa Tengah. 

Program dari Kementerian Sosial, yang diselenggarakan oleh Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual "Kartini" di Temanggung, yang memberikan pendampingan, dilakukan oleh para Kader Pendamping terhadap para disabilitas tersebut, sekaligus memberikan bantuan dana kemandirian untuk dapat dimanfaatkan oleh para PM, sehingga bantuan tersebut dapat dipergunakan untuk membeli hewan ternak untuk dipelihara, atau untuk membeli bahan-bahan produksi sebagai usahanya untuk berjualan makanan kecil ataupun lainnya.

Rasa terima kasih dari keluarga PM sama besarnya dengan rasa percaya diri yang kian muncul dari diri PM, yang sebelumnya memang kehidupannya monoton, tidak ada hal yang berubah atas apa yang dilakukannya sehari-hari. Jangankan untuk bermain dengan teman sebayanya, bersekolah ataupun belajarpun, mereka tidak mau melakukannya.

Pendampingan yang dilakukan oleh kader pendamping terhadap para PM yang memang adalah seorang yang menyandang disabilitas dalam hal keterbatasan mental, tidak serta merta harus menjadi cerdas atau pintar.

Namun setidaknya mereka bisa berubah untuk perilaku sehari-hari agar lebih paham dan mengerti saja sudah merupakan perubahan yang luar biasa, misalkan sebelum pendampingan, seorang PM belum mengerti bagaimana cara menggosok gigi, menata tempat tidur setelah bangun tidur, membersihkan lantai, dan sebagainya. 

Demikian juga seorang PM diajari bagaimana cara sholat dan mengaji. Bagaimana cara bergaul dengan teman, sopan santun terhadap orangtua, dan lainnya. Semua dilakukan dengan sabar dan telaten, karena mendampingi PM dengan  kekurangannya tersebut memang lebih sulit jika dibandingkan dengan mendampingi anak usia usia dini (PAUD).

Salah satu bentuk kegiatan pendampingan yang dilakukan kader terhadap PM/Dokpri
Salah satu bentuk kegiatan pendampingan yang dilakukan kader terhadap PM/Dokpri
Pendampingan yang lebih menitikberatkan pada perubahan karakteristik PM, sekaligus bantuan dana kemandirian yang diberikan oleh BBRSPDI "Kartini" Temanggung, bertujuan untuk kemandirian berkelanjutan bagi PM. Diharapkan pada saatnya nanti, PM akan menjadi seorang yang mandiri dalam menjalani hidupnya, walaupun misalkan tanpa orangtua atau keluarga sekalipun.

KBC-027
Kombes-Jateng

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun