Mohon tunggu...
Nur Khasanah
Nur Khasanah Mohon Tunggu... Penulis - Mencari dan Berbagi Pengetahuan Dengan Menulis

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Andil Perempuan dalam Upaya Tanggap Covid-19

8 April 2020   14:58 Diperbarui: 8 April 2020   15:02 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan juga ikut andil dalam menjaga posko/Dokpri

Rupanya kesadaran mulai tumbuh di setiap warga di desa-desa, terutama desa kami, dalam upaya pentingnya mencegah penyebaran wabah Covid-19. 

Terbukti dengan di bentuknya tim relawan dan di buatnya posko-posko penanggulan Covid-19 di setiap kadus yang merupakan pintu masuk menuju dusun-dusun setempat. 

Tim relawan itu sendiri di pimpin oleh Kepala Desa, yang di bawahnya terdiri dari gabungan beberapa kelompok, baik RT/RW, tokoh masyarakat, dan anak-anak muda yang memang lebih di titik beratkan sebagai ujung tombak dalam upaya pencegahan Covid-19.

Mereka bergotong royong membuat posko, memastikan keran penyemprot yang berisi cairan desinfektan mengalir terus. Mereka juga membuat penghambat jalan berupa kayu atau bambu yang sengaja di pasang di sisi kanan dan kiri posko, dengan tujuan agar setiap pengendara yang lewat akan berhenti sejenak atau memperlambat laju kendaraa, sehingga bagian kendaraan maupun yang mengendarai akan terkena semprotan desinfektan.

Salah satu warga yang sedang memasang kayu untuk menghambat laju kendaraan/Dokpri
Salah satu warga yang sedang memasang kayu untuk menghambat laju kendaraan/Dokpri
Di samping itu, mereka juga bergantian bergilir untuk menjaga posko. Penjagaan dilakukan sampai 24 jam. Untuk malam hari, para pemuda kurang lebih 4-5 orang berjaga hingga sampai pagi. 

Antisipasi jaga di malam hari memang lebih di tingkatkan mengingat para pemudik yang datang ke kampung halaman umumnya lewat pada malam menjelang pagi hari.

Dalam penjagaan tersebut, selain menyemprotkan desinfektan, mereka juga menghentikan pengendara yang memang bukan warga desa setempat, menanyakan apa maksud kedatangannya ke desa, sebagai contoh untuk penagih atau debt collektor sesuai aturan tidak diperkenankan masuk selama pandemi Corona.

Warga desa setempat pun jika merupakan pendatang atau perantau yang pulang kampung halaman, maka akan di berhentikan, di lakukan penyemprotan, dan di catat data dirinya yang nantinya di laporkan ke desa sebagai Orang Dalam Pemantauan(ODP).

Yang menarik dari penjagaan posko ini adalah adanya kaum perempuan yang mau melakukan penjagaan posko di saat siang hari, dan mereka mau bergilir 2 orang tiap harinya. Alasan mereka ikut berpartisipasi melawan Covid-19:

Foto:Dokpri
Foto:Dokpri
"Saya kan perempuan, tidak bisa bantu buat posko, tidak bisa bantu jaga posko di malam hari, makanya saya sempatkan siang hari untuk bergilir jaga posko setelah selesai kegiatan masak di rumah. Saya senang aja melakukan ini, karena dengan begitu berarti saya sudah ikut andil dalam upaya pencegahan Covid-19", demikian kata Sayuti, salah satu kelompok perempuan yang ikut menjaga posko siang itu.


Memang dalam memerangi Covid-19 ini, dibutuhkan upaya dari kita semua, bukan hanya pemerintah, namun kesadaran dari seluruh lapisan masyarakat juga sangat berperan penting dalam melawan wabah Covid-19.

KBC-027/Kombes-Jateng

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun