Mohon tunggu...
Nur Khasanah
Nur Khasanah Mohon Tunggu... Penulis - Mencari dan Berbagi Pengetahuan Dengan Menulis

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Pulang Dulu, Demi Anak Istri

29 Maret 2020   05:48 Diperbarui: 29 Maret 2020   05:50 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat himbauan dari Puskesmas Paguyangan

Adanya wabah Covid-19 yang sekarang ini masih bercokol di Indonesia, membuat semua keadaan berbalik, berlawanan arah dengan sebelumnya. 

Tak dipungkiri, semua kena imbas dari keadaan ini. Setelah kita berupaya, selebihnya kita hanya bisa pasrah kepada-Nya dengan berdo'a, dan mematuhi segala peraturan yang ada. 

Menjaga untuk tetap hidup bersih dan sehat, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan tetap berdiam diri dirumah, adalah peraturan yang harus di patuhi oleh semua warga sekarang ini, untuk melawan Coronavirus yang kian hari kian banyak memakan korban.

Satu lagi peraturan yang di berlakukan oleh pemerintah saat ini adalah me lockdown atau menutup bagi perantau yang hendak mudik ke kampung halaman. 

Karena di khawatirkan dengan di bolehkannya para pemudik melakukan perjalanan ke kampung halaman masing-masing, maka akan sangat besar kemungkinan mereka akan membawa virus dari luar dan akan menularkannya kepada keluarga atau orang lain.

Dengan di berlakukannya peraturan tersebut, saat ini di desa-desa sudah terbentuk tim relawan Covid-19, yang bertugas untuk selalu memberikan informasi, agar setiap perantau yang datang wajib untuk lapor ke RT atau RW setempat guna mendeteksi dini apakah orang tersebut membawa virus atau tidak.

Sebelumnya memang para perantau di wajibkan langsung ke Puskesmas untuk melapor dan mengecek kesehatannya. Namun karena kemudian pelapor yang datang membludak di Puskesmas, yang secara langsung berkumpulnya orang banyak akan membawa masalah baru, maka sekarang peraturan diubah, bagi perantau untuk langsung lapor ke rt/rw, dan kemudian di teruskan ke desa oleh tim relawan. 

Kemudian perantau tersebut di sarankan untuk diam di rumah selama 14 hari, tidak ke mana-mana. Syukur tidak ada keluhan, dan jika ada keluhan maka harus segera memeriksakan diri ke Puskesmas.

Suara hati para perantau, termasuk suamiku
Suara hati para perantau, termasuk suamiku
Untuk suamiku, dan orang lain yang masih di rantau, bersabarlah untuk jangan pulang dulu. Kita juga sudah lama saling berpisah, namun dengan adanya kejadian ini, kita harus menunda dulu untuk bertemu. 

Mungkin ini ujian untuk kesabaran kita juga, maka patuhilah. Demi keluarga tercinta, tunda dulu pertemuan. Kita saling menjaga jarak, demi keselamatan kita. Semoga wabah Corona ini cepat berakhir, dan kita bisa menjalankan ibadah secara khusyu, dan menjalankan aktifitas kembali dengan semangat baru, dan rasa syukur yang bertambah kepada Illahi, Amiin.

Nur Khasanah
KBC-027/Kompasianer Brebes

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun