Mohon tunggu...
Nur Khasanah
Nur Khasanah Mohon Tunggu... Penulis - Mencari dan Berbagi Pengetahuan Dengan Menulis

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Gangguan Autisme pada Anak

8 September 2019   14:24 Diperbarui: 8 September 2019   14:31 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict: Sandra Peoples on Pinterest

Autism, adalah suatu gangguan yang terjadi pada awal kehidupan seorang anak, yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk berhubungan dengan orang lain, terutama dalam hal berkomunikasi, dan adanya pola tingkah laku tertentu yang diulang-ulang. Secara fisik mereka tumbuh normal, akan tetapi apabila dicermati secara mendalam, mereka akan terlihat mengalami keterlambatan perkembangan khususnya dalam hal bahasa, mereka susah untuk berinteraksi dengan orang lain, dan lebih cenderung menyendiri.

Eko Handayani, M.Psi., sebagaimana dikutip dalam buku Penanganan Anak Berkelainan (Anak Dengan Kebutuhan Khusus) yang ditulis oleh Rini Hildayani dkk, mendeskripsikan, gejala-gejala Autis sesungguhnya telah dapat dikenali pada masa bayi, yaitu 30 bulan pertama, yang dikenal dengan istilah early infantile autism, yaitu gangguan autism yang dikenali sejak anak lahir, dengan ditandai tidak munculnya kemampuan bayi tersebut untuk dapat mengadakan kontak mata dengan orang lain. Walaupun demikian, orangtua umumnya baru menyadari 'kelainan' pada anaknya pada saat usia 2 tahun, dengan ditandai anak tersebut mengalami hambatan dalam berkomunikasi.

Untuk anak usia PAUD (3-6) tahun, karakteristik anak dengan gangguan autism dapat diketahui dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Perkembangan terlambat

Misalnya di usia 4 tahun, seorang anak dengan perkembangan yang normal seharusnya sudah dapat bergerak, melompat, dan memanjat, namun anak dengan gangguan autism tidak mampu melakukannya. Demikian juga dalam kegiatan motorik halus, anak dengan perkembangan yang normal sudah dapat menggambar bentuk sederhana, (lingkaran, kotak, garis vertikal maupun horizontal), atau mewarnai gambar, namun pada anak dengan gangguan autism, anak tersebut tidak mampu ataupun lambat dalam melakukannya.

2. Lebih tertarik pada benda dibandingkan manusia

Mereka lebih bisa mengamati dan memainkan benda-benda sepanjang waktu, dibandingkan melakukan kontak mata dengan manusia, sekalipun itu orangtua atau pengasuhnya.

3. Tak mau dipeluk

Anak dengan gangguan autism umumnya tidak menunjukkan reaksi ketika dipeluk, berbeda dengan anak dengan perkembangan normal yang suka dengan kehangatan orang dewasa yang memeluknya.

Diolah dari berbagai sumber; visualartst.ie dan Pinterest
Diolah dari berbagai sumber; visualartst.ie dan Pinterest

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun