Mohon tunggu...
Nurjannah789
Nurjannah789 Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWI PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL UNIVERSITAS POTENSI UTAMA

UPU

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kerja Sama Pembangunan Infrastruktur Sri Langka dengan Tiongkok

23 Januari 2020   09:52 Diperbarui: 23 Januari 2020   10:16 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi tidak heran jika para menginvestor dan pemerintah Sri Lanka akan membangun banyak proyek besar-besaran di wilayah tersebut dengan mencari peng investor dan yang ingin bekerjasama dan mau investor dalam bentuk besar hanyalah negara China hal ini sebab tempat yang sangat strategis dan jika dikelola dengan baik maka akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar.

Terjeratnya hutang Sri Lanka

Pada Desember 2017, Sri Lanka tak sanggup membayar pinjaman yang digunakan untuk pembangunan struktur pelabuhan. Alhasil, Sri Lanka menyerahkan pelabuhan dan lahan seluas sekitar 60,7 juta meter persegi ke Cina untuk dikelola selama 99 tahun (DuniaTempo.2019).

Dampak dari pembangunan besar-besaran Sri Lanka yang dibantu oleh banyak investor dalam bentuk kerjasama hutang tersebut menghasilkan sebuah kesedihan bagi negara Sri Lanka karena yang awalnya adanya pembangunan bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada untuk tujuan kemajuan negara tersebut sebagai sumber perekonomian Sri Lanka akan tetapi hal ini malah gagal karena Sri Lanka harus membayar hutang terhadap para peng investor terkhusus investor terbesar di negara Sri Lanka adalah China jadi Sri Lanka harus membayar hutang kepada China karena Sri Lanka tak sanggup membayar hutang kepada maka Sri Lanka harus merelakan atau menyerahkan pelabuhan yang baru saja dibangun kepada China untuk membayar hutangnya. 

Maksud dari penyerahan disini ialah China mengelola atau memegang andil dalam pelabuhan tersebut dalam jangka waktu panjang jadi negara China yang mengelola baik dari berjalannya pelabuhan ataupun keuangan dari keuangan pelabuhan tersebut yang didapat dari pergerakan pelabuhan Hambantota akan masuk ke China untuk tujuan bayar hutangnya negara Sri Lanka dalam waktu 99 tahun lamanya.  

Mengutip laporan Asiman Review, untuk pembanguan pelabuhan yang terletak di sepanjang pantai selatan pulau Samudra Hindia ini memakan dana senilai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp. 21 triliun (estimasi kurs Rp. 14.000/dolar) (cnbcindonesia.2019). Dan proyek yang dianggap menyengsarakan negara Sri Lanka ini telah diremikan oleh Presiden Mahinda Rapaksa yang menjabat dari tahun 2005 sampai 2015 dan lawan politik dari Rajapaksa dalam pemilihan Presiden tahun 2015 telah memahami mengenai pelabuhan ini dan menamai pelabuhan ini dengan sebutan Port City yang merupakan proyek yang sia-sia karena pelabuhan Port City tersebut telah menelan biaya yang besar dan dibangun diatas tanah reklamasi di pantai Kolombia.

Karena negara China yang turut andil dalam pembangunan pelabuhan Hambantota ini dan cenderung negara China lebih diuntungkan hal tersebut membuat negara-negara lain geram. Salah satunya adalah Amerika Serikat dan wakil Presiden AS Mike Pence, yang mengeritik bahwasannya tindakan yang dilakaukan negara China merupakan "diplomasi utang" yang dimana China yang suka membagikan pinjaman kepada negara-negara miskin ditunjukkan untuk mendapatkan keuntunga yang strategis dari negara yang menjalankan kerjasama anatar negara China tersebut yang diberikan pinjaman oleh China.

Kesimpulan                                                                      

Sri Lanka dengan China telah melakukan kerjasama sejak lama hal ini dilakukan untuk kemajuan negara Sri Lanka sendiri kerjasama tersebut berawal sejak berakhirnya perang saudara negara Sri Lanka. Hubungan kerjasama diplomatik kedua negara tersebut karena adanya keterbukaan pembangunan kantor kedutaan kedua negara tersebut, negara China merupakan negara penginvestor terbesar di negara Sri Lanka dalam tujuan kerjasama pembangunan negara China memberikan pinjaman ke negara yang terpuruk yakni negara Sri Lanka. 

Sri lanka sedang bear-besaran menjalankan pembangunan yakni adanya pembangunan pelabuhan yang bertujuan untuk memajukan perekonomian negara Sri Lanak karena pelabuhan tersbut teletak di bagian sepanjang pantai Samudra Hindia tepatnya di Kolombia yang berdasarkan sejarahnya wilayah tersebut merupakan wilayah yang strategis memiliki sumber daya alam yang banyak selain itu juga tujuan dibangunnya pelabuhan tersebut yakni untuk menyamai perlabuhan Singgapura yang merupakan penyumbang sumber perekonomian terbesar di negara Singgapura maka Sri Lanka membangun pelabuhan tersebut untuk meraup pundi-pundi ekonomi yang tinggi.

Dalam menjalankan pembangunan tersebut negara Sri Lanka bekerjasama dengan negara China disini penulis menggunakan analisis teori Neo-Liberalisme yang dimana jika dalam menjalankan kerjasama negara yang memiliki kedudukan besar atau ekonomi yang besar merupakan negara penguasa dalam menjalankan kerjasama tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun