Mohon tunggu...
Nur Jannah
Nur Jannah Mohon Tunggu... Guru - Guru Penulis

Hobi membaca fenomena dan menulis alam, memasak, travelling dan merencanakan masa depan anak negeri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mbah Rukmo Pingin Umroh #2 (Tamat)

9 Februari 2023   08:36 Diperbarui: 9 Februari 2023   08:51 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dengan wajah semringah, pagi itu Mbah Rukmo meminta Yuni dan Kirno berkumpul untuk menantikan jawaban lewat ponsel jadul milik Kirno.

Lit tulat tulit tulat tulit.

SMS pertama masuk. Dari Ranti. Kirno membacakannya.

"Assalamu alaikum, Pak. Semoga Bapak sehat saja. Ranti menangis baca SMS Bapak. Ranti kan nggak kerja. Yang punya gajian Mas Komar. Ranti belum berani bilang hari ini. Mungkin nanti malam, Pak. Nanti Ranti kabari lagi."

Wajah Mbah Rukmo lantas tertekuk diiringi wajah memelas anak dan menantunya.

Lit tulat tulit tulat tulit.

SMS kedua. Dari Yandi.

"Assalamu alaikum, Pak. Alhamdulillah Bapak mau umroh. Aku seneng banget dengernya. Mudah-mudahan terlaksana. Aku pasti bantu tapi nggak sekarang, Pak. Tunggu sekitar beberapa bulan lagi. Yang pegang keuangan kan istriku."

Ketiga orang yang sedang mengerumuni hape itu saling berpandangan.

Lit tulat tulit tulat tulit.

SMS ketiga. Pasti dari Mas Wardana. Sebentar ketiganya menghela napas dalam-dalam bersamaan. Seolah yang akan dibacanya ini yang paling penting dari semua. Semoga saja doa Yuni dan Kirno semalam terkabul. Perlahan Kirno mulai membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun