Mohon tunggu...
nurindah rahayu
nurindah rahayu Mohon Tunggu... Akuntan - بسم الله الرحمن الرحيم

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang jurusan Matematika 2019 Fakultas Sains dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Contagion dan Upaya Pencegahan yang Lebih Baik daripada Mengobati

2 April 2020   07:56 Diperbarui: 7 April 2020   18:21 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

 mengenai film contagion yang merupakan film tentang seseorang  yang terkena virus dimana virus tersebut mirip sekali dengan wabah virus yang sedang merebak di Asia Tenggara khususnya negara Indonesia. Virus tersebut bernama virus corona atau biasa disebut covid-19. Film tersebut sangat bermanfaat bagi kita. Kenapa??? 

Karena pada film tersebut terpaparkan apa saja yang menyebabkan virus itu bisa tertular, apa saja gejala yang dialami, dan juga terdapat cara penjegahannya, tetapi belum ditemukan vaksin untuk mengobati virus tersebut. 

Film ini merupakan garapan dari Sineas Steven Sodenbergh dan penulis naskahnya Scott Z. Burns yang menceritakan tentang seorang wanita bernama Beth Emhoff yang meninggal  ketika pulang dari Hong Kong setelah melakukan kunjungan bisnis. Ketika ditelusuri, ternyata Beth Emhoff terkena virus MEV-1.  

Film ini dirilis pada tahun 2011. Film ini memberikan opini bahwa ada virus yang lebih mematikan dari virus corona yang mewabah di berbagai negara . Tetapi, opini virus ini dibuat jauh dari penemuan virus corona yang baru ditemukan akhir-akhir ini. Wabah virus corona ini berasal dari Wuhan China pada desember 2019 yang lalu.

Dalam film Contagion ini, bisa dilihat bahwa Beth Emhoff sakit dengan ditandai batuk berat, badan tidak enak, hidung merah,  badan lemas, yang ciri-cirinya sama seperti flu. 

Dan si Beth Emhoff  pun minum obat flu setiap saat karena dia tidak tahan dengan sakit yang dideritanya sampai-sampai overdosis.  Dan seketika itu pula  ia meninggal secara tiba-tiba dengan mengeluarkan busa dari mulutnya, suminya pun juga sempat membawanya ke rumah sakit tetapi tetap saja nyawanya tidak bisa terlong.  

Dikarenakan penyakit tersebut bukan flu biasa melainkan virus yang  bisa disamakan denga virus corona, penyakit yang diderita Beth Emhoff tersebut tertular pada anaknya  yang bernama Clark ,karena interaksi yang sangat dekat. Dan anaknya pun meninggal juga di tempat tidur tanpa sebab yang jelas, hanya saja virus itu sudah menggrogoti tubuhnya.

Ketika jenazah Beth sudah sampai di rumah sakit, dokter meminta izin kepada suaminya agar jenazah Beth boleh diautopsi untuk menelusuri penyakit yang diidapnya. Suaminya pun mengizinkannya. Dan hasil dari autopsi memperlihatkan bahwa jaringan Sulcus di otak hancur yang disebabkan virus baru yaitu MEV-1.  

Hal ini diperkuat dengan riset dr. Arrington, dr. Cheever, dr.Sussman, dan dr.Leonora yaitu adanya gen babi yang berbaur dengan gen kelelawar dalam virus tersebut. 

Film ini juga menceritakan bahwa virus ini dapat tertular lewat udara dan interaksi jarak dekat. Misalnya ketika mereka berada di pasar bersama kerumunan orang dimana orang-orang tersebut sudah mengidap virus dan mereka akan cepat tertular melalui interaksiyang tidak disenagja itu.

Dengan ini, anggota tim medis ketika meneliti virus ini harus menggunakan masker dan peelindung tubuh agar tidak tertular. Hari demi hari, wabah semakin familiar dan dapat menjalar ke seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun