Mohon tunggu...
Nuril Lutvi Azizah
Nuril Lutvi Azizah Mohon Tunggu... Dosen - Saya adalah seorang dosen di salah satu Universitas Swasta di Jawa Timur

Mom, wife, Lecturer I'am only an ordinary woman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Masker Lukis sebagai Sarana Untuk Meningkatkan Omset Penjualan

3 Desember 2020   08:17 Diperbarui: 3 Desember 2020   08:27 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nuril Lutvi Azizah, S.Si., M.Si yang akrab disapa dengan bu Nuril (hijab merah hati), serta Tim antara lain Uce Indahyanti, M.Kom (ujung kiri-hijab pink) dan bu Fitri Nur Latifah, S.E., M.E.Sy (ujung kanan-hijab pink) merupakan Tim pengabdi dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) yang menggandeng pengusaha atau UMKM Sidoarjo.

Penjualan masker yang sedang naik daun dikarenakan pandemi Covid 19 yang belum mereda, kelompok UMKM Tanjung diberikan fasilitas berupa bekal pelatihan pembuatan masker lukis oleh tim pengabdi UMSIDA. Pelatihan dilakukan di rumah Ketua Kelompok UMKM Tanjung ibu Dewi Ponirahayu C3-15 pada Minggu (22/11). Menurut ibu Dewi, dari awal pandemi Covid 19 sampai sekarang ini, grafik penjualan masker cenderung menurun dikarenakan banyaknya UMKM lain yang menjual masker dengan harga dan kualitas yang bersaing.

Pelatihan ini dimaksudkan agar omset penjualan masker tetap naik melalui inovasi masker lukis yang masih jarang beredar dipasaran. Seiring dengan bersaingnya masker di pasaran baik offline maupun online baik itu mulai dari harga, kualitas, bahkan model masker yang beredar di masyarakat, membuat para pelaku UMKM berfikir keras agar  masker yang dibuat dapat bersaing di pasaran dan diminati oleh pengguna masker.

Menurut Ibu Nuril selaku ketua Tim Pengabdi UMSIDA mengatakan bahwa dibutuhkan suatu inovasi dan keterampilan agar usaha tetap bersaing di pasaran. Inovasi dan keterampilan akan didapatkan apabila para kelompok UMKM mau belajar dan menambah ilmu baru yang nantinya bisa diterapkan pada produknya. Selain untuk menambah wawasan, pelatihan ini juga bertujuan agar kelompok UMKM bisa tetap produktif di kala pandemi Covid 19, dengan tetap di rumah akan tetapi bisa mendapatkan pemasukan.

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan masker lukis antara lain masker tiga lapis, cat warna tekstil yang aman untuk pemakaian, kuas, palet, plastik, pensil sket, meja lukis, dan hair dryer dan atau setrika untuk mengeringkan masker.

Langkah pertama, sket masker yang akan dilukis, gambar bisa dipesan secara custom melalui aplikasi sket atau dapat digambar sesuai dengan konsep yang diinginkan. Sket ini juga akan berfungsi sebagai pembeda dari model masker yang sudah ada di pasaran.

Langkah kedua, warnai masker dengan cat tesktil dengan menggunakan kuas sesuai dengan konsep blocking (pewarnaan penuh warna dasar) atau transparing (warna campur).

Langkah ketiga, apabila gambar sudah rapi, bisa diangin-anginkan di depan kipas angin atau hair dryer dan di setrika agar cat menempel kuat di kain.

Terakhir, masker siap dipakai dan dipasarkan dengan packaging yang rapi dan menarik.

Hasil akhir dari pelatihan ini memberikan tingkat kepuasan yang mendalam yang diutarakan oleh kelompok UMKM, mereka bisa belajar cara baru dalam membuat inovasi masker dan meningkatkan kualitas masker yang dijual. Masker lukis ini akan  diterapkan di produk yang akan dijual selanjutnya baik secara online maupun offline dengan packaging yang rapi dan menarik. (red)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun