Mohon tunggu...
Nuril Amilya
Nuril Amilya Mohon Tunggu... Lainnya - PWK

Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sektor Pertanian Era Industri 4.0 dan Society 5.0

28 Desember 2020   06:30 Diperbarui: 28 Desember 2020   07:09 1633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada abad 21 ini merupakan kondisi dimana kita diwajibkan untuk adanya suatu perubahan besar-besaran dengan memadukan teknologi dengan kecerdasan buatan. Dan teknologi sudah merambah ke berbagai akses kehidupan kita. Namun, kita harus dapat menggunakan teknologi secara bijak agar tetap mengetahui dampak dari berbagai sisi. 

Industri pertanian jaman sekarang telah memasuki era evolusi industri yang keempat yang biasanya disebut era industri 4.0 ditandai dengan penggunaan mesin-mesin otomatis yang terintegrasi dengan jaringan internet. Jaman sekarang industry diharuskan mengurangi sekat-sekat antara dunia fisik, digital dan biologi. Dalam tuntutan program Revolusi Industri 4.0 diwajibkan setiap elemen dasar target untuk membentuk fondasi yang memfokuskan pada teknologi dan berdaya saing global.

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor sumberdaya perekonomian terbesar di Indonesia karena Indonesia sendiri merupakan Negara agraris. Dengan adanya pembangunan sektor pertanian yang baik, perekonomian Negara akan lebih berjalan baik dan stabil. 

Pada era digital seperti saat ini, dunia pertanian dipenuhi dengan isu Revolusi Industri 4.0 dan society 5.0, dimana pertanian diharapkan dapat melibatkan teknologi digital dalam proses pengembangannya dan kecerdasan buatan dalam mengelola permasalahan pertanian. 

Salah satu tujuan Revolusi Industri 4.0 di sektor pertanian adalah meningkatkan produktivitas pertanian secara efektif dan efisiensi. Untuk konsep pengembangan pertanian sendiri yang banyak dikembangkan yaitu konsep pertanian cerdas. Sedangkan di Indonesia sendiri, revolusi industri 4.0, terutama di sektor pertanian belum begitu berhasil berkembang. 

Beberapa kendala penyebab belum berhasilnya revolusi industri 4.0 di Indonesia yaitu sumberdaya manusia atau SDM yang belum memadai, Kondisi lahan pertanian atau masih banyaknya fungsi alih guna lahan, dan  sosial budaya masyarakatnya. Sedangkan, untuk pertanian 5.0 ini merupakan pertanian yang menggabungkan kecerdasan manusia dengan teknologi kecerdasan buatan. 

Era Society 5.0 ini petani diajak untuk berpikir secara  inovatif dan kritis karena society 5.0 menawarkan masyarakat yang berpusat pada manusia yang membuat seimbang antara kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial. Di Indonesia sendiri beberapa program telah telah berhasil diterapkan yaitu Smart Green House, Smart Irrigation System, dan Automatic Tractor.

Menghasilkan produk yang berstandar pasar global memerlukan kualitas bibit, lahan, serta perawatan yang berkualitas. Untuk mewujudkan hal tersebut memerlukan solusi yang terbaik yaitu dengan menggunakan banyak kecanggihan teknologi salah satunya dengan menggunakan Artificial Intelligence. Para petani dapat menggunakan mesin canggih yang terhubung ke Internet, dan dapat mengontrol lahan pertanian mereka dengan menggunakan remote control. Dampak Revolusi Industri secara langsung dapat mempengaruhi terhadap sektor pertanian di Indonesia sendiri. Revolusi Industri yang berkembang semakin cepat menuntut adanya adaptasi di semua sektor perekonomian.

Jadi, Teknologi industri 4.0 dan society 5.0 diharapkan sangat berpengaruh terhadap sektor pertanian di Indonesia karena para petani akan lebih efisiensi dalam hal kecerdasan buatan, daya saing serta dapat meningkatkan produktivitas. Inovasi teknologi revolusi industri 4.0 dan society 5.0  juga diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk menumbuh kembangkan sektor pertanian di Indonesia sendiri dengan seiringnya berjalannya waktu untuk lebih mencintai pertanian dan mau berusahatani di sektor pertanian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun