Mohon tunggu...
Nuriah Muyassaroh
Nuriah Muyassaroh Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Penulis adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang jurusan akuntansi yang menekuni dunia kepenulisan baik fiksi maupun non fiksi. Penulis juga berpengalaman menjadi penulis freelance di salah satu media online.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pengabdian di Tanah Pelosok

2 Februari 2019   21:50 Diperbarui: 2 Februari 2019   22:06 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Adik-adik, kalian tidak boleh seperti itu. Kan wajar, kalau ada teman kalian yang tanya nama guru yang akan mengajar kalian. Kakak juga mengajar loh di sini, nggak cuma jalan-jalan, " Jelas Adev dengan sabar, dia memang tipikal demikian.

"Emang siapa namanya, Kak..." Nia kembali menyahut tak sabar.

"Hehhh.., mulutmu bisa diam nggak sih!!! Cerewet banget jadi cewek!!!"
Dimas yang greget melihat Nia langsung membentaknya dengan mata melotot bahkan hampir saja menarik rambutnya. Tapi beruntungnya, Adev langsung bergerak cepat mencegahnya.

"Sudah-sudah, kalian nggak boleh bertengkar seperti itu. Hargai teman kalian yang bertanya, Oke kakak perkenalkan diri. Nama kakak, Adev Ramadan. Bisa kalian panggil, Kak Adev. Ayoo coba sekarang sapa nama kakak...."

"Hai... Kak Adev....."

Seusai perkenalan, kegiatan mengajar pun dimulai. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul setengah 9 pagi. Perkenalan yang memakan waktu lama. Tapi, cukup menyenangkan. Masing-masing dari mereka langsung mengeluarkan buku tulis tanpa diminta, sepertinya mereka benar-benar semangat memulai pelajaran.

"Ayo, sekarang kita mulai belajar bersama. Kakak ingin mengajar pelajaran bahasa inggris kali ini," Ujarku. Lalu posisiku digantikan oleh Adev, dan aku menulis materi di papan tulis.

"Yah, aku nggak suka bahasa inggris, Kak. Susah," Dimas kembali bersuara. Sedang yang lain, sudah menulis dibuku masing-masing tanpa banyak komentar.

"Loh kok gitu, kalian nggak suka karena kalian belum bisa. Makanya kalian harus belajar biar bisa. Bahasa inggris itu menyenangkan loh," hibur Adev yang mencoba mengisi keheningan agar sampai beralih konsentrasi dengan kelas sebelah.

"Kakaknya aja bisa, jadi bilang menyenangkan," Gerutu Dimas sambil menulis.

Setelah selesai, mereka kuajari untuk membaca kosakata yang kutuliskan beserta artinya secara bersama-sama hingga tiga kali. Untuk memudahkan hafalan, mereka juga kami ajari menyanyikan lagu materi hasil adaptasi lagu anak-anak yang telah kubuat dengan Adev. Dan bersyukurlah, membuahkan hasil. Mereka suka dengan lagu itu, dan selalu mereka ulangi setiap ada pertanyaan acak yang kami lontarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun