Mohon tunggu...
Siti Nur Hasanah
Siti Nur Hasanah Mohon Tunggu... Administrasi - Guru/PNS

Istri/Ibu/Guru yang senantiasa melangitkan doa yg terbaik. Silahkan follow blog saya: http://nurhasanahsmpn5.blogspot.com/ twitter: @SitiNHS / Facebook: Siti Nur Hasanah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[RTC] Salam Rindu buat Si Mbok

1 Februari 2021   16:00 Diperbarui: 1 Februari 2021   16:19 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam rindu buat Si Mbok

Di Lereng Kaki Gunung Merapi

Sungkem ananda buat Si Mbok nun jauh di sana

Mbok,

Ketika mendengar kabar bahwa Gunung Merapi meletus dan mengeluarkan awan panas hingga 52 kali, dengan jarak luncur terjauh hingga 3.000 meter, aku Kembali teringat akan dirimu, Mbok.

Sekian puluh tahun tak mendengar kabar dan kondisi Si Mbok lagi. Entah bagaimana kau bertahan dalam hidup dengan kondisi bencana seperti saat ini. Padahal anak lelakimu sudah lama meninggalkanmu karena telah dipanggil oleh Sang Pemilik Hidup.

Sementara aku sebagai sahabat anak lelakimu tak pernah mampu berbuat apa-apa lagi sejak kepergiannya. Aku hanya bisa mengenang saat pertama dan terakhir kalinya bertamu ke rumahmu di lereng kaki gunung Merapi ketika menghadiri pemakaman anak lelakimu yang juga untuk penghormatan terakhir kalinya sebagai seorang sahabat.

Mengenang semua itu, aku semakin merasa bersalah. Sesak rasanya dada ini. Aku bukanlah seorang sahabat yang baik. Aku hanya sibuk dengan urusan pribadi dan pekerjaanku. Tanpa pernah mencari tahu lagi keberadaanmu. Hiks ...

Mbok,

Maafkan, jika selama ini aku ingin melupakan kepahitan yang telah dialami oleh anak lelakimu hingga merenggut nyawanya. Sungguh sudah tidak manusiawi lagi orang yang telah tega melakukan perbuatan sekeji itu padanya.

Anak lelakimu yang belum lama merasakan nikmatnya kehidupan di dunia ini, harus menerima perbuatan jahat dari seseorang yang ditolak cintanya. Padahal itupun sebenarnya tanpa ia sengaja karena memang ia tak pernah tahu. Semua itu akibat ulah sahabatnya yang melakukan hal yang fatal akibatnya bagi anak lelakimu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun