Bertolak dari apa yang disampaikan oleh Imam Al-Ghazali di atas, siswa seharusnya tidak boleh berbicara semaunya kendati pun dia lebih banyak tahu.
Sementara dalam pembelajaran via daring, hal itu sering terjadi. Bahkan hampir setiap hari, meski sudah diingatkan/dinasihati. Sulit dikendalikan. Apalagi kalau tidak mau membaca info secara keseluruhan. Alhasil guru memilih jalan komunikasi via jalur pribadi untuk menasihati.Â
Bagi siswa yang hanya terbawa arus komunikasi, begitu diingatkan lansung paham dan tidak mengulang lagi. Namun bagi siswa yang memang karakternya tidak baik, makin terkesan melecehkan.
Namun demikian, guru dituntut belajar bersabar, menahan emosi dari komunikasi yang kurang sopan bahkan terkesan kurang ajar itu agar tidak mengurangi pahala puasa karena saat ini bertepatan dengan bulan Ramadan.
Kita sebagai guru tidak boleh gampang menyerah dalam mendidik dan membina siswa agar berakhlaqul karimah. Ramadan tidak hanya membutuhkan ibadah puasa. Ramadan meminta kita untuk bersabar, berbuat baik dan bersikap lembut terhadap orang lain. Termasuk kepada siswa kita.
Semoga mereka yang berkarakter tidak baik segera mendapatkan hidayah dan menjadi siswa yang berkarakter baik.
Surabaya, 16 Mei 2020
Dra. Siti Nur Hasanah
SMP Negeri 5 Surabaya