Sore itu sembilu datang lewat nafas
Banyak pilu menyapamu wahai penantian
Namun kamu tetap berdiri teguh
Kamu masih memegang kendali penuh
Tapi kamu tak menyadari bahwa setiap hari
Disetiap detiknya bahwa nafasmu berharga
Deru yang tadinya kamu anggap sial
Kini kamu merindukan lebih lama
Kamu bahkan bersimpuh kepada-Nya
Kelak kamu akan lebih menghargainya
Jika memang banyak kata yang sukar