Mohon tunggu...
nurhidayati
nurhidayati Mohon Tunggu... Guru - Love to reading, writing, eating nice foods, watching netflix movies, enjoying every second I have at my life

Teacher and Author Alumni STKIP SILIWANGI BANDUNG 12220300 Works at SMP PGRI CIPANAS from 2017 until now Works at SMP I AL FAJAR from 2020 until now Five Minutes Left "Snacbook" Bentang Pustaka (2017) Share your experience with me Facebook : Hilda Chamberlain Instagram : nurhidayati_hilda Wattpad : Hilda32

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kendala Pembelajaran Jarak Jauh, Mampukah Guru, Siswa, dan Orangtua Bertahan?

19 Januari 2021   11:00 Diperbarui: 3 Juli 2022   19:04 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dewasa ini murid dan guru dihadapkan dengan pembelajaran daring yang membuat guru dan murid saling berjauhan. Demi menyelamatkan masa depan anak cucu semua saling berkoordinasi dengan mengadakan pembelajaran jarakuh dengan sistem daring atau luring. Namun ternyata banyak kendala yang dihadapi, diantaranya :

1. Fasilitas yang kurang memadai

Pembelajaran jarak jauh memang membuat banyak guru, murid dan orang tua tertekan serta banyak dari sekolah yang berada di pedalaman atau pesisir kesulita mencari akses yang tepat apalagi jika murid tersebut tak memiliki gawai. Setiap sekolah memiliki data peserta didik masing-masing, hampir semua sekolah sudah mendata mengenai fasilitas dan kesiapan orang tua membantu, membimbing siswa mereka namun adakalanya jaringan yang kurang memadai sehingga murid kesulitan mengirim tugas dan bertanya kepada guru mereka. Ditambah pula ada peserta didik yang memang kurang mampu ataupun ketersediaan gawai di rumah mereka harus dibagi-bagi sehingga mereka tertinggal jauh dari materinya dan otomatis pehamaman siswa semakin terbelakang.

Dukungan dari pemerintah diharapkan berperan penting dalam hal apapun utamanya dalam proses kegiatan belajar mengajar. Peran pemerintah dan sekolah sangat diperlukan. Misalnya, program pemberian bantuan berupa kuota gratis dengan mendata semua nomer siswa lalu memberikan bantuan kuota belajar siswa dengan menyesuaikan dengan provider yang digunakan dengan harapan siswa tak perlu keberatan mengenai kuota untuk belajar namun sayangnya kebanyakan data berbatas sehingga ketika kuota utama habis sebelum waktunya.

2. Jaringan yang sulit dijangkau di beberapa daerah

Setelah fasilitas yang tak semua dimiliki, kini pembelajaran daring kembali berputar pada masalah jaringan yang buruk. Jaringan tiap provider berbeda-beda. Ada yang yang flash ada juga yang lemot sehingga menyebabkan banyaknya tugas siswa yang terkirim tidak sesuai waktunya lalu ketika penyampaian materi sedang berjalan dan jaringan tiba-tiba nge-lag sehingga semuanya terhambat. Pemakaian zoom meeting, google classroom dan lainnya memberatkan sistem penyimpanan internal dalam ponsel siswa atau orang tua sehingga banyak sekali keluhan bermunculan dan menginginkan tatap muka kembali.

Upaya pembuatan video secara offline bisa menyelematkan ketidakseimbangan penyampaian materi namun sayangnya beberapa guru masih belum berinovasi karena kesulitan dan memang media seperti video memakai proses yang lama pembuatannya. Terkadang video pembelajaran sudah dibuat, resolusi kamera yang tidak jelas dan audio yang tak jelas hingga akhirnya kembali keluhan muncul mengenai video yang tak jelas dan malah menghamburkan kuota. Namun jika ditela'ah kembali pembelajaran jarak jauh memang bisa diterapkan kembali dengan jaminan semua pihak bekerja sama dengan baik.

Kendala diatas bisa saja diatasi dengan menerapkan sikap disiplin belajar, bantuan kuota digunakan dengan semestinya, inovasi setiap guru ditingkatkan lalu pembelajaran diberikan sesuai jadwal tanpa perlu mengganggu pembelajaran lainnya. Utamakan kerja sama dan motivasi serta memonitor siswa meski masih dalam pembelajaran jarak jauh sehingga guru, murid dan orang tua mampu menghadapi Pembelajaran Jarak Jauh dan sukses menerapkannya tanpa mengurangi pemahaman siswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun