Mohon tunggu...
Nur hidayah
Nur hidayah Mohon Tunggu... Penulis - Saya Nur Hidayah seorang mahasiswa yang suka menulis sebuah cerita

Manusia tidak luput dari salah jika ada kesamaan dalam penulisan mohon di maklumin karena saya mengambil dari beberapa refrensi jadi harap maklum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pandangan Agama tentang Wabah Covid-19

2 April 2020   13:10 Diperbarui: 2 April 2020   13:14 2326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Agama disini memiliki peran yang penting dalam kehidupan, karena adanya Wabah Covid-19 yang berasal dari virus hewan seperti kekelawar dan teringgiling, virus corona baru ini ditemukan di Wuhan, China. Namun kini telah menyebar dan menjangkiti berbagai negara. Kata corona sendiri adalah bahasa latin untuk mahkota. Adanya semacam duri berbentuk seperti mahkota di permukaan virus itu adalah alasan kenapa ia diberi nama tersebut, menjelaskan bahwa COVID-19 merupakan keluarga besar virus dengan gejala yang menyerupai pilek atau flu, gangguan pernafasan. Dalam beberapa kasus, gejala virus corona bisa langsung berubah layaknya penyakit serius, seperti radang paru-paru.

Ada Beberapa masalah yang terkait dengan covid-19 ini, Seperti bagaimana pandangan agama terkait covid-19 ini, ada pula siapa yang memicu covid-19. Pandangan Agama Islam Terkait Wabah Covid-19 ini apakah ada kaitanya dalam al quran jawabannya adalah terkait seperti dalam Surah Al Baqarah Ayat 26  yang berbunyi: "Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah (kecil) dari itu." (QS. Al-Baqarah [2]: 26).

Penjelasannya ada dalam tafsir Ibn Katsir dituliskan bahwa Abdurrazzaq meriwayatkan dari Ma'mar, dari Qatadah, menurutnya, "Ketika Allah Ta'ala menyebutkan laba-laba dan lalat, orang-orang musyrik pun bertanya, "Untuk apa laba dan lalat itu disebut?" Lalu Allah menurunkan ayat ini (Al-Baqarah: 26).

Ibn Katsir menjelaskan bahwa Allah tidak memandang remeh ciptaan-Nya berupa nyamuk atau lebih kecil lagi. Itu juga berarti bahwa Allah tidak takut untuk membuat perumpamaan apa saja baik dalam bentuk yang kecil maupun besar. Belakangan ternyata ditemukan bahwa diameter virus corona diperkirakan mencapai 125 nanometer atau 0,125 mikrometer. Satu mikrometer sama dengan 1000 nanometer. Kecil sekali dan tak mungkin pandangan telanjang manusia mampu melihatnya. Sekalipun sangat kecil dan manusia yang tak mau

berpikir meremehkannya, virus ini mampu bertahan lebih dari 10 menit di permukaan, termasuk tangan. (Hidayahtullah.com). 

"Menurut saya jangan juga di anggap kecil atau menyepelekan penyakit ini sudah jelas virus ini berbahaya seperti contoh tafsir yang ada di atas surat al baqarah ayat 26 disana menjelakan bahwa allah itu tidak pernah menyepelekan ciptaanya hewan kecil pun Allah tidak meremehkan ciptaannya sendiri karena setiap ciptaan yang diciptakan oleh Allah memiliki alasan yang baik contohnya saja dengan cerita Rasullulah yang terjebak di gua hiro saat itu binatang kecil saja menyelamatkan rasulullah."

Terlepas dari pandangan agama islam terhadap covid-19 ini ada pula agama lain yang berpendapat yaitu padangan Agama Kristen (Prostestan-Katolik) Tentang Covid-19, padangan mereka lebih menunjukan himbauan kepada seluruh umat Kristen mereka menghibau seperti mendukung program pemerintah dalam menangani dan melawan virus corona COVID-19 dengan melakukan ibadah di rumah masing-masing. Himbauan disampaikan Gereja-Gereja di Indonesia."Menurut pandagan saya himbauan yang dilakukan oleh agama kristen ini sangat bagus karena mengikuti prosedur yang ada yang dilakuakan oleh pemerintah."

Agama lain berpendapat seperti agama hindu, mereka menanggapi wabah ini dengan mendekatakan diri kepada tuhan mereka ya contohnya warga india yang mengatasi wabah ini dengan mengikuti aturan-aturan di india sesuai agamanya. Terlepas dari agama lain mereka lebih menunjukkan ketaatan mereka pada aturan yang sudah di putuskan.

Dan juga Masalahnya virus corona ini tidak pandang agama, Populasi Muslim Hui Wuhan saja hampir 2 persen dari total penduduk 11 juta mereka memiliki empat masjid utama di Wuhan. Ketika virus corona menyebar secara global terlihat jelas virus corona tidak mempedulikan agama. Banyak warga negara berpenduduk mayoritas Muslim seperti Iran, Indonesia, Malaysia, Mesir, Turki dan seterusnya juga terkena, karena hal itu terbukti virus corona ini tidak pernah memandang dia berasal dari agama apa virus tetaplah virus yang akan menyebar ketika tidak menghimbau kepada masyarakatnya untuk beraktivitas dirumah saja tanpa harus berjalan-jalan keuar rumah, jika hal penting baru lah keluar rumah.

"Menurut saya awal wabah ini mucul di negara china yang membawanya, karena setelah wabah itu terjadi menyebar ke beberapa negara, sebaiknya isu yang di dapat itu di cari terlebih dahulu kebenarannya baru bisa membuat berita benar apa adanya, semua negara ini sudah tersebar wabah tersebut, tapi kita harus mengetahui apakah benar semua negara ini terkena atau hanya bberapa saja intinya cari kebenarannya"

Kesimpulan,dari tulisan yang saya buat adalah wabah Covid-19 ini tidak memandang agama dan siapapun karena wabah ini akan terjadi dan akan masuk kedalam tubuh kita jika kita tidak menjaga imun kita, wabah covid atau corona ini menurut pandangan bebrapa agama itu berbeda jika di agama islam telah dituliskan bahwa akan ada suatu wabah terjadi yang di buat untuk menguji umatnya sampai dimana mereka akan bertahan, jika di agama kristen mereka menghibau dan mengikuti pemerintah agar covid ini tidak semakin parah dan umat kristen juga dihumbau untuk beribadah di rumah masing-masing dan menjaga kesehatan. Covid-19 tidak harus diremehkan karena allah saja tidak memandang remeh ciptaannya dan juga covid ini jangan di anggap biasa karena bisa merengut nyawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun