Mohon tunggu...
Nurhidayah SPd
Nurhidayah SPd Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 21 Bandung

Menulis bisa mengubah dunia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Guru harus Menjadi Observer, Konseptor, dan Fasilitator yang Hebat bagi Peserta Didik

22 Januari 2023   21:41 Diperbarui: 24 Januari 2023   09:24 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbagi Praktik Baik Pembelajaran Mengonstruksi Teks Negosiasi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning, dengan Teknik Bermain Peran, dan Pemanfaatan TPACK pada Siswa Kelas X Tahun Pelajaran 2022-2023, SMAN 21 Bandung

Diajukan untuk  memenuhi salah satu tugas Menyusun Best Practices Praktik Mengajar PPG Daljab Kategori 1 Gelombang 2, Kampus Universitas Siliwangi, Tasik malaya

Oleh : Nurhidayah, S.Pd.

Negosiasi merupakan salah satu materi pembelajaran yang memanfaatkan keterampilan berbicara. Berbicara merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap manusia dalam berkomunikasi sehari-hari. Komunikasi yang baik akan menghasilkan apresiasi yang baik terhadap lawan bicara kita. Dalam bernegosiasi, sebetulnya kita dilatih untuk mengungkapkan sebuah argumen yang logis, yang bisa diterima oleh orang lain, dan menguntungkan bersama, juga melalui negosiasi kita dilatih untuk senantiasa berbahasa santun agar keberhasilan sebuah negosaisi tercapai.

Akan tetapi, yang terjadi selama ini. Ketika pembelajaran mengonstruksi negosiasi, peserta didik mengalami kesulitan dalam menentukan struktur penulisan teks. Struktur penulisan  teks tersebut adalah kalimat orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup. Peserta didik merasa kesulitan dalam mengungkapkan kalimat pada struktur teks negosiasi. Setiap pembelajaran mengosntruksi teks negosiasi, peserta didik terkadang melupakan salah satu strukturnya, atau dalam penawaran hanya kalimat pendek yang tidak memunculkan sebuah argumentasi agar mencapai kesepakatan yang baik. Peserta didik cenderung membuat kalimat asal-asalan. Sehingga negosiasi tidak memenuhi struktur dan kebahsaan teks negosiasi dengan baik dan benar.

Berdasarkan hasil penelitian, kesulitan peserta didik dalam menentukan struktur penulisan teks negosiasi bisa saja disebabkan guru kurang bisa menjelaskan struktur negosiasi secara rinci sehingga siswa kurang paham dan sulit menerapkan struktur tersebut dalam penulisan teks negosiasi tersebut. Guru kurang bisa menerapkan metode pembelajaran, menyiapkan bahan ajar, dan merancang instrumen penilaian yang tepat dan mudah diterapkan oleh peserta didik ketika menulis teks negosiasi.

Oleh karena itu, alternatif solusi pembelajaran menulis teks negosiasi yang tidak inovatif adalah menciptakan kondisi belajar yang baik; pembelajaran yang berpusat pada peserta didik; mampu berkolaborasi; pembelajaran kontekstual; menfasilitasi peserta didik untuk terlibat dalam lingkungan sosialnya;  sarana prasarana yang memadai, seperti gawai dan kuota yang memadai; lingkungan yang mendukung; metode pembelajaran yang tepat.

Strategi yang bisa dikembangkan untuk pembelajaran menulis teks negosiasi untuk  meningkatkan hasil belajar mengonstruksi teks negosiasi adalah model pembelajaran berbasis masalah/Problem Based Learning dengan memanfaatkan teknik bermain peran  karena diharapkan dapat membantu peserta didik dalam menentukan struktur penulisan  teks negosiasi melalui orientasi peserta didik kepada masalah berdasarkan simulasi peran, mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya dalam bentuk bermain peran, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Model dan metode pembelajaran ini dianggap akan memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam menuliskan struktur teks negosiasi  melalui peran/profesi yang telah ditentukan, sehingga mereka bisa menggali apa  saja kalimat yang harus disampaikan ketika bernegosiasi karena tahu peran mereka sebagai siapa. Pembelajaran negosiasi pun akan sangat menyenangkan dan sangat bermakna bagi peserta didik karena memberikan pengalaman yang nyata.

Dalam praktik mengajar PPG Daljab tahun ini, proses perkuliahan dilakukan secara daring. Mahasiswa, guru pamong, dan dosen bertatap muka melalui zoom meeting. Maka, tagihan video pembelajaran pun dilakukan secara daring, yaitu mahasiswa melakukan praktik  mengajar melalui perekaman video, setelah itu video tersebut diunggah ke dalam laman youtube mahasiswa masing-masing. Penilaian yang dilakukan oleh dosen dan guru pamong adalah menilai video pembelajaran melalui laman LMS.

Pada praktik mengajar untuk memenuhi tugas PPL Daljab, penulis memilih kompetensi dasar mengonstruksi teks negosiasi dengan memperhatikan isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup) , dan kebahasaan. Praktik mengajar kali ini berlokasi di lingkungan SMAN 21 Bandung dengan audiensnya adalah peserta didik kelas X tahun pelajaran 2022-2023. Mencermati beberapa pembelajaran negosiasi dengan menggunakan Problem Based Learning, maka pada praktik mengajar kali ini, penulis juga memanfaatkan model pembelajaran berbasis masalah/Problem Based Learning, dengan teknik bermain peran, yang dalam kegiatan ini peserta didik berandai-andai sebagai siapa, kemudian juga memanfaatkan TPACK. Strategi ini dilakukan agar pembelajaran mengonstruksi  teks negosiasi berhasil sehingga mampu meningkatkan kompetensi peserta didik dalam membuat teks negosiasi berdasarkan isi, struktur, dan kebahasaan teks negosiasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun