Mohon tunggu...
Nurhidayah SPd
Nurhidayah SPd Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 21 Bandung

Menulis bisa mengubah dunia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pesantren untuk Ayah

20 Januari 2023   19:11 Diperbarui: 20 Januari 2023   19:39 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sesampainya di rumah kulihat ibu sedang memasak. Lalu ibu bertanya “Ade, sudah pulang? Belajar apa, Nak kamu di sekolah?”

“Belajar matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan agama, Bu!”

“Pintar anak Ibu, sekarang kamu makan ya! Ibu masakkan menu kesukaan Ade.”

“Bu, bolehkah aku bertanya sesuatu?” tanyaku pada ibu.

“Apa yang hendak kau tanyakan, Nak?”

“Apa cita-cita terbesar ayah,Bu?’

“Mengapa kau tanyakan hal itu?”

“Aku hanya ingin seperti ayah, Bu!”

Kulihat air mata membasahi pipi ibu.

“Maafkan kalau kata-kataku membuat ibu bersedih!” Ucapku pelan.

“Ayahmu hanya ingin anak-anaknya menjadi penerus pesantren ini, Nak!, diantara kalian belum ada yang terlihat ingin mendalami ilmu sufi. Coba lihat sana, Nak!” ibu menunjukkan tempat santri-santri belajar lewat jendela.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun