Cantik, Cantik Kutukan

Aku mau cerita. Dimulai dari aku yang terlahir sebagai orang cantik.

Saking cantiknya aku sampai tidak ada yang aku terima sebagai pacar. Kenapa? Kebanyakan orang yang nembak aku pas di tanya kenapa kok mau atau punya keinginan untuk menjadi pacar saya? Mereka jawab: 'karena kamu cantik.'

Pretttt!!!

Aku orang pertama yang nggak akan pernah percaya gitu aja. Padahal ya dalam hati aku yang paling dalam, kalau seandainya ada orang yang mau jadi pacar aku ya alesannya jangan karena aku cantik. Cantik itu udah biasa brayy! 

Sekali-kali kek alesannya karena aku sholehah meskipun nggak sesuai kenyataan), Aku baik (walaupun kalo ketawa suka nabok paha orang), Aku kaya (walaupun di dompet aku cuma ada kartu. Kartu Identitas (KTP), Kartu Tanda Mahasiswa, Kartu Jamkesmas, dan masih banyak kartu lain lagi. 

Ngomongin soal cantik emang ga ada abisnya bray! Banyak yang bilang cantik itu relatif tapi para cowok selalu bilang yang cantik itu: Yang bening, bahenol, seksi, montok, mata indah, dada indah, pantat indah, kulit putih kaya awan. Hemmmm yah itu lah. Jadi yang katanya cantik itu relatif sekarang udah ga sesuai dengan kenyataan bray. 

Gara-gara perspektif yang seperti itu banyak banget cewek-cewek yang insecure. Nggak pede bro! Wahh kalo yang cantik yang putih, berarti aku nggak masuk kategori cantik, karena kulitku coklat, misal. 

Waahh kalo yang cantik yang bermata indah pakai softlens biar keliatan lebih menarik, apalah aku yang mata sipit bray? Kalo cantik harus tinggi langsing, dan berisi, apa lah aku yang isinya over dosis? 

Dari sekian banyak keluhan cewek insecure, yang paling merasa untung adalah orang yang jualan skincare dan produk lain penambah atau pengurang berat badan. Kenapa? Karena dengan adanya iklan bahwa produk ini bisa bikin putih, produk ini bisa bikin langsing, produk ini bisa bikin berisi, nggak jerawatan nggak berminyak, glowing dan lain-lain, semua cewek berlomba-lomba untuk membeli, mengonsumsi, agar terlihat cantik. Sebenarnya nggak papa sih, toh beli pake uang sendiri kan? Yang jadi masalah adalah kenapa harus segitunya. Liat deh, banyak kasus yang tadinya muka mulus nggak beruntung, nggak berminyak, gara-gara dia ingin kulitnya glowing dia cobain satu produk skincare. Alhasil, kulit rusak karena ternyata produk mengandung mercuri, karena ternyata produk tidak sesuai jenis kulit kita, dan masih banyak lagi. Kitab pantas sebut orang itu dengan sebutan: Korban Iklan. Hati-hati ya. 

Padahal ya, nggak perlu kamu mutihin kulit hanya untuk terlihat cantik. Cukup kamu mandi pake sabun, tujuannya biar bersih dan terhindar dari virus Corona. 

Padahal, nggak perlu pake suatu produk biar kamu ngurusin atau nge gemukin. Cukup kamu makan makanan bergizi, teratur, rajin olahraga, minum vitamin, udah cukup. Iya kan?