Mohon tunggu...
Sri Nurhayati
Sri Nurhayati Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer I Content Writer

Sri loves writing content and developing marketing strategies. She especially enjoys expanding her knowledge of Search Engine Optimization (SEO) and trying new things to stay one step ahead of the competition. Sri also has experience in IT project management and is interested in exploring how Search Engine Marketing (SEM) and marketplace ads can boost product or service visibility.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Drone Pengendalian Hama dan Penyakit Pertanian Berskala Besar

9 Mei 2022   13:50 Diperbarui: 15 Januari 2024   09:11 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Drone D16. Sumber: Instagram Terra Agri

Penggunaan drone di bidang pertanian telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir untuk memperkuat efisiensi dan mengurangi biaya. Salah satu kegunaan drone yang paling populer adalah penyemprotan pestisida. Drone spraying ini dapat diprogram untuk menyemprotkan jumlah pestisida yang tepat yang dibutuhkan per pohon, yang mengurangi jumlah pestisida yang terbuang. Pestisida sangat penting untuk melindungi tanaman dari hama dan penyakit, tetapi pestisida juga dapat berbahaya bagi lingkungan jika tidak digunakan dengan benar. Penyemprotan pestisida yang berlebihan dapat merusak lingkungan alam, termasuk tanaman dan satwa liar. Juga dapat mencemari sumber air dan tanah. Tidak heran, drone sangat diperlukan industri pertanian presisi digital berskala besar untuk pengendalian hama dan penyakit. 

Kualitas dan penggunaan pestisida sangat mempengaruhi hasil panen. Pestisida sudah mulai digunakan sejak lama lebih tepatnya ketika revolusi pertanian 1.0. Petani mulai menggunakan komposit, pupuk, bibit unggul, dan cairan pestisida untuk menghasilkan panen dengan nilai jual tinggi. Petani menggunakan pestisida untuk membunuh hama, serangga, tikus, jamur, dan gulma agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman. Pestisida alami adalah alternatif petani dan agribisnis untuk mengusir hama secara ramah lingkungan. Tapi kurang efisien jika digunakan untuk jangka waktu panjang karena kinerjanya cenderung lama. Oleh sebab itu, pestisida kimia banyak digunakan. Disisi lain, tidak adanya takaran yang pasti untuk setiap tanaman menjadikan pestisida kimia berbahaya. Dengan drone, proses penyemprotan pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit agar lebih mudah dan teratur. 

Lebih efisien

Penyemprotan pestisida menggunakan drone lebih efisien daripada metode tradisional, dan juga lebih murah. Drone dapat menjangkau area yang tinggi atau terlalu berbahaya untuk dijangkau oleh manusia. Ketepatan penyemprotan drone juga dapat menargetkan area tertentu, mengurangi jumlah pestisida yang dibutuhkan. Ini membantu lingkungan dengan mengurangi kebutuhan akan aplikasi lahan yang luas.

Penyemprotan sesuai dosis

Drone dapat menyemprotkan pestisida sesuai dengan takaran yang dibutuhkan per pohon, sehingga takaran dapat dikendalikan. Ini membantu mewujudkan lingkungan yang lebih sehat bagi tumbuhan dan hewan. Drone juga dapat diprogram untuk menyemprotkan pestisida pada area tertentu sehingga tanaman dapat menerima dosis pestisida sesuai yang diperlukan. Drone juga mampu menyemprotkan pestisida hanya pada daun demi daun, yang membantu membatasi kerusakan yang disebabkan oleh pestisida dan membantu menjaga lingkungan tetap bersih.

Pengendalian hama via udara

Drone dapat memantau tanaman dan membaca tanda-tanda penyakit via udara. Hal ini membantu petani dan agribisnis mengambil mengambil tindakan secepat mungkin untuk melindungi tanaman mereka sebelum mewabah.  

Drone sprayer Terra Agri
Drone sprayer Terra Agri

Drone sprayer Terra Agri D16 untuk pengendalian hama

Aviro D16 adalah jenis drone quadcopter yang dirancang untuk penyemprotan berkelanjutan oleh Terra Agri, penggerak pertanian berkelanjutan berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan data analis untuk proses agribisnis. Dinilai sebagai drone dengan spray gimbal pertama di dunia, Aviro D16 memiliki tingkat akurasi ketelitian penyemprotan sampai 98% untuk menjangkau titik hama. Teknologi drone Aviro D16 memiliki Real Time Kinematic Global Positioning System (RTK-GPS) 10 cm sehingga dapat menyemprotkan pestisida tepat ke titik hama. Cara ini dapat menjaga kondisi tanah sekitar tanaman karena semprotan cairan pestisida tidak tersebar ke area lainnya. 

Dalam membaca kesehatan tanaman, mata manusia hanya dapat melihat kondisi luar tanaman dan tidak dapat membaca dengan rinci titik hama sebelum penyebaran. Drone Aviro D16 yang dilengkapi sensor dapat membaca titik hama dengan cepat sehingga dapat mengurangi risiko gagal panen akibat serangan hama yang meledak secara tiba - tiba. 

Selain itu, Aviro D16 menyemprotkan pestisida dari satu pohon ke pohon lain dengan cara mengikuti pola lahan perkebunan. Jadi, drone akan menyemprotkan pestisida sesuai dosis yang diperlukan setiap pohon. Dengan cara ini, petani dan agribisnis dapat menghemat biaya untuk pestisida, operasional tenaga kerja dan kendaraan lapangan. 

Dengan inovasi yang dibuat, Aviro D16 adalah drone untuk solusi pengendalian hama dan penyakit pertanian berskala besar karena:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
    Lihat Inovasi Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun