Mohon tunggu...
Sri Nurhayati
Sri Nurhayati Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer I Content Writer

Sri loves writing content and developing marketing strategies. She especially enjoys expanding her knowledge of Search Engine Optimization (SEO) and trying new things to stay one step ahead of the competition. Sri also has experience in IT project management and is interested in exploring how Search Engine Marketing (SEM) and marketplace ads can boost product or service visibility.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Smart Farming dan Pertanian Presisi sebagai Pertanian Masa Depan

19 Februari 2022   11:17 Diperbarui: 21 April 2022   11:45 2682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto petani dengan laptop. Sumber foto: Freepick oleh Jcomp)

Indonesia adalah salah satu negara agraris penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Selain itu, karet dan kopi juga komoditas produk ekspor andalan Indonesia. 

Sebagai negara agraris, Indonesia pastinya resah karena perubahan iklim dan kenaikan populasi dunia yang mempengaruhi produksi pertanian. Mulai dari petani kecil hingga pelaku bisnis pertanian besar mengalami dampak ini. 

Food and Agriculture Organization (FAO) memprediksi tahun 2050, permintaan sektor pertanian akan naik 70% mengingat adanya kenaikan populasi. 

Untuk menghadapi situasi ini, negara - negara agraris harus mulai membenahi sistem pertanian agar lebih komprehensif. Negara maju seperti Jepang bahkan sudah mengaplikasikan sistem smart farming dan pertanian presisi. 

Lalu, apakah smart farming dan pertanian presisi adalah wujud pertanian masa depan? Teknologi apa yang akan digunakan?

Smart farming dan pertanian presisi

Perkembangan teknologi dan digitalisasi membawa perubahan untuk semua sektor kehidupan, tak terkecuali pertanian. Smart farming dan pertanian berkelanjutan bukan dua hal yang berbeda. Keduanya saling berkesinambungan. Pertanian presisi tidak akan berjalan apabila tidak didukung oleh sistem smart farming. 

Smart farming atau pertanian pintar adalah metode pertanian yang menggunakan perangkat digital (gadget dan laptop), internet, Artificial Intelligence (AI), robot, drone untuk mengumpulkan informasi lapangan seperti kelembapan tanah, kandungan mineral tanah, kondisi cuaca, dan sebagainya.

Sedangkan precision agriculture atau pertanian presisi adalah cara bagaimana mengefektifkan penggunaan bahan kimia agar tidak berlebihan dan mengurangi efek samping terhadap lingkungan. 

Pertanian presisi dapat mengurangi biaya operasional dengan menerapkan konsep pemetaan digital dan analisis mendalam sebelum melakukan melakukan penanaman. 

Dengan mengetahui topografi wilayah, petani dan pelaku bisnis dapat mengetahui kondisi tanah apakah cocok ditanami tanaman atau tidak. Mereka juga dapat melakukan pemetaan untuk aliran irigasi sehingga dapat mengurangi risiko kekeringan karena kurangnya ketersediaan air. 

Teknologi dalam pertanian presisi

Ada beberapa kategori teknologi yang digunakan untuk mendukung pertanian presisi, diantaranya:

  • Drone 

Drone banyak digunakan untuk melakukan penyiraman pestisida masif di perkebunan luas. Drone juga dapat digunakan untuk melakukan inspeksi via udara dan pemetaan. 

  • Sensor 

Sensor biasanya diletakan di badan drone untuk mendeteksi titik hama, titik panas, kesehatan tanaman. Sensor juga berfungsi untuk membaca kandungan mineral tanah, kelembapan tanah, dan temperatur lahan sekitar.

  • Software

Kondisi lahan pertanian dan kualitas panen dapat dipantau dari jauh berkat pengembangan aplikasi untuk pertanian presisi. Aplikasi atau software juga adalah pusat data yang lengkap yang berguna untuk pengambilan keputusan bisnis kedepannya. 

  • GPS dan satelit 

GPS dan satelit digunakan untuk menemukan posisi lapangan yang telah dipilih sebelumnya untuk mengumpulkan sampel tanah.

Dengan adanya smart farming dan pertanian presisi, petani dan pelaku bisnis pertanian dapat:

  • Menurunkan angka kegagalan panen yang disebakan kurangnya data akurat yang dijadikan sumber pengambilan keputusan. 

  • Membantu pengawas lapangan dalam inspeksi karena keterbatasan manusia dalam mendeteksi details kondisi tanaman dan tanah.

  • Mengurangi penggunaan pestisida berlebihan yang dapat menyebabkan resistansi antibiotik hama.

  • Mendeteksi dini kegagalan panen dan memonitor perkebunan luas dari mana saja dan kapan saja.

  • Mengoptimalkan penggunaan lahan, bibit, air. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun